Jombang — Warga Desa Bandung dan Kedawong, Kecamatan Diwek, Jombang, menerbangkan balon udara berukuran besar. Pelepasan balon raksasa tersebut sebagai penanda datangnya lebaran ketupat atau H+7 Lebaran, Ahad (2/7).
Tradisi menerbangkan balon tersebut diawali dengan kenduri ketupat di masing-masing mushala. Warga berbondong-bondong membawa makanan khas lebaran tersebut untuk dimakan bersama-sama. Selanjutnya, warga berkumpul di depan mushala untuk melakukan ‘ritual’ balon udara.
Balon warna-warni sudah disiapkan. Kemudian drum bekas aspal juga terlihat di lokasi. Drum tersebut digunakan untuk pengasapan agar balon bisa terbang. Karena itu, di bawah drum tersebut sejumlah kayu tetus dibakar. Perlahan-lahan balon udara yang sebelumnya kempis akhirnya mengembung. Kemudian melesat ke udara.
Warga yang memadati halaman musala sontak bertepuk tangan. Wajah-wajah ceria tergambar jelas. “Ini merupakan tradisi setiap tahun, yakni saat lebaran ketupat atau H+7 Lebaran,” ujar Masruri (47), salah satu warga Desa Bandung sebagaimana dilansir BeritaJatim.
Dia mengatakan, tradisi melepas balon pada H+7 lebaran sudah dilakukan puluhan tahun oleh warga Kecamatan Diwek. Makna yang tersirat dari tradisi tersebut adalah melepaskan segala dosa setelah hari raya.
“Seminggu sebelumnya kita sudah melakukan iuran sukarela untuk membuat balon tersebut. Nah, hari ini balon raksasa itu kita terbangkan. Penerbangan balon dilakukan di tiap-tiap musala,” pungkasnya. (s@if)