Pesantren Denanyar Memborong Dua Kejuaraan Olimpiade PAI dan Aswaja

0
262
Bagikan Sekarang

Jombang — Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro dalam rangka memperingati HSN (Hari Santri Nasional) 2022, Hari Guru Nasional (HGN) dan Dies Natalis UNUGIRI ke-8 melalui Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) menyelenggarakan “Olimpiade Nasional Aswaja dan PAI”.

Diketahui bahwa Olimpiade Aswaja ditujukan pada jenjang Perguruan Tinggi, dan Olimpiade PAI untuk jenjang SMA/MA/SMK sederajat. Pelaksanaan olimpiade meliputi babak penyisihan yang diadakan secara daring yang dipilah untuk Olimpiade PAI pada Kamis, 17 November 2022, dan untuk Olimpiade Aswaja pada Sabtu, 19 November 2022. Adapun babak final diselenggarakan secara luring pada Selasa, 22 November 2022.

Dalam pembukaan Olompiade PAI secara daring pada Kamis, 17 November 2022, Kaprodi PAI menyatakan, “Dengan mengucap bismillah, allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, Olimpiade PAI Nasional memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2022 dimulai,” demikian Kaprodi PAI Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri), Su’udin Aziz, saat membuka Olimpiade Nasional PAI secara daring, Kamis (17/11/2022), melalui aplikasi Zoom. Ketua Aswaja NU Center PCNU Bojonegoro ini mempertegas bahwa kegiatan ini untuk memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022. Tujuannya, agar kita bisa meneladani pahlawan santri yang memperjuangkan negeri dan guru yang tulus mendidik.

“Apalagi, tujuan diadakan olimpiade untuk mengasah pengetahuan mapel Pendidikan Agama Islam meliputi aqidah akhlak, fikih, SKI, dan al-Qur’an hadis. Semoga kalian menjadi insan yang kompeten dalam pendidikan Agama Islam lewat empat mapel tersebut,” ungkap aktivis muda Nahdlatul Ulama ini.
Selaku Ketua Panitia, Fahru Rozi menginformasikan bahwa peserta Olimpiade PAI Nasional berjumlah 115 siswa yang datang dari berbagai daerah. Ada dari Aceh, Jakarta, Riau, Gresik, Lamongan, Jombang, Tuban, dan Bojonegoro.
“Alhamdulillah, peserta dari berbagai daerah banyak. Terima kasih semuanya,” ucapnya.

Sementara itu dalam pembukaan penyisihan Olimpiade Nasional Aswaja pada Sabtu (19/11/22), Dekan Fakultas Tarbiyah, Ahmad Manshur, saat sambutannya menegaskan bahwa kegiatan olimpiade tersebut adalah bagian ikhtiar Prodi PAI untuk menguatkan PAI-Aswaja sebagai pencirinya.
Ia mengamati, masih banyak dijumpai mahasiswa belum sepenuhnya menguasai ke-Aswaja-an. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan bisa memotivasi mahasiswa dan masyarakat memperkuat keilmuan PAI dan nilai-nilai aswaja yang sekarang ini mulai luntur.

Dipenghujung sambutan, Manshur membuka dengan terlebih dahulu mengucapkan selamat kepada peserta olimpiade. Yang lolos selamat, yang belum tetap semangat belajar serta ikut kembali mendaftar kembali pada tahuan mendatang.

Sementara itu, Ketua Panitia Fahru Rozi, saat pelaksanaan babak penyisihan olimpiade aswaja nasional via zoom, Sabtu (19/11/22), menyatakan bahwa peserta Olimpiade lintas Provinsi,
“Peserta olimpiade berjumlah 44 dari berbagai kampus. Ada UIN Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, Ma’had Aly Al Hidayah Lajo Kidul Tuban, STKIP PGRI Lumajang, Unnes Semarang, Universitas Terbuka, Universitas Islam Malang, STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif, dan Unugiri Bojonegoro. Lintas universitas dan provinsi, alhamdulillah ikut olimpiade”, ungkapnya.

Su’udin Aziz, selaku Kaprodi PAI dalam sambutan menyampaikan terima kasih pada pendaftar yang telah siap ikut babak penyisihan olimpiade. Apalagi, kehadirannya untuk memeriahkan hari santri nasional (HSN) dan hari guru nasional (HGN) 2022.
“HSN dan HGN kita meriahkan dengan olimpiade demi memperkuat keaswajaan”, ucapnya.
Di akhir sambutan, Udin juga menyampaikan bila rangkaian olimpiade terbagi menjadi dua.
“Olimpiade PAI untuk MA/SMA, SMK, di seluruh Indonesia, serta aswaja untuk para mahasiswa. Nama-nama yang lolos, di SK-kan yang finalnya dilaksanakan luring.”

Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif Meraih Juara

Olimpiade Aswaja Nasional diperuntukkan untuk para mahasiswa Perguruan Tinggi, baik swasta dan negeri. Ma’had Aly, sebagai perguruan tinggi khas pesantren juga ikut terlibat sebagai delegasi.
Untuk diketahui bahwa dalam Peraturan Menteri Agama nomor 32 tahun 2020, Kementerian Agama memberikan pengertian Ma’had Aly adalah Pendidikan Pesantren jenjang pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pesantren dan berada di lingkungan Pesantren dengan mengembangkan kajian keislaman sesuai dengan kekhasan Pesantren yang berbasis Kitab Kuning secara berjenjang dan terstruktur.

Pada babak penyisihan pada Sabtu, 19 November 2022 untuk Olimpiade Aswaja akhirnya dipilih masing-masing lima finalis. Delegasi Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif yang mengikuti Olimpiade Nasional Aswaja sejak sesi penyisihan sudah unggul. Dan ketika final, Riza Bastomi melesat jauh nilainya.
Riza Bastomi, adalah santri Denanyar asal Madiun. Sebelum masuk di Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif ia adalah santri di Asrama Hasbullah Said, MANPK (Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus) Denanyar.
Aktivitasnya lumayan padat di Pesantren, karena ia memilih jalan khidmah dengan menjadi abdi ndalem (khadam).
Sebelum Shubuh ia harus bangun mempersiapkan kebutuhan keluarga ndalem dan para santri. Pukul 2 dini hari, Tomi sudah bangun, krn tugas menanak nasi. Kemudian ia menghangatkan masakan,” ujar Gus Huda, pengasuhnya Mas Riza Bastomi, mahasantri semester 5. Di sela-sela mengerjakan tugas harian semacam memasak dan lain-lain itulah ia mendengarkan yutub wawasan keislaman dan seterusnya. Kadang, karena kelelahan, ia mengantuk ketika di kelas. Sesuatu yang wajar.
Karena padat, maka ia harus mengatur jadwal kuliah, tugas khidmah, dan tugas keorganisasian secara cermat. Ia sendiri aktiv di Lembaga Bahtsul Masail. Ia dikenal kritis, dan senantiasa rendah hati. Ketika persiapan Olimpiade Aswaja Nasional dengan waktu yang cukup mepet ini, lebih-lebih lagi ia harus berbagi waktu.
Ketika rombongan finalis Olimpiade menuju Bojonegoro ia masih sempat menawarkan diri untuk “nyupiri” kendaraan. Tentu saja kami tolak, “Sampean sinau saja. Yg nyupiri sudah ada sendiri.”
Baru setelah acara olimpiade, ia kami silahkan dalam perjalanan pulang untuk nyupiri.
“Alhamdulillah dalam olimpiade ini Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif membawa dua piala, juara 1 atas nama Riza Bastomi, mahasantri Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif dalam Olimpiade Aswaja Nasional, dan dan juara 3 atas nama Tsaniyah Aqilah dalam Olimpiade PAI Nasional, santri Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif (MAMM),” ujar pendamping.
Sebelumnya Tsaniyah Aqilah juara 1 dalam Olimpiade Aswaja dan ke-NU-an yang diselenggarakan LP Ma’arif Jawa Timur pada 19 September 2021, dan juara 1 Lomba Baca Kitab Kuning bagi seluruh santri Denanyar, yang diselenggarakan Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif pada 11 November 2022. “Karena acaranya bersamaan, sy membimbing mereka selang-seling. Tempatnya di Perpustakaan Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif dan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif,” ujar Yusuf Suharto, pembina. “Riza Bastomi ini mahasantri yg tekun dan rendah hati.”

Leave a reply