Festival Lesbumi Mataraman, Gairahkan Dakwah Kultural NU

Bagikan Sekarang

MADIUN — Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PWNU Jawa Timur menggelar Festival Seni Budaya Lesbumi Mataraman. Kegiatan ini dirangkaikan dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam kegiatan yang dipusatkan di Alun-Alun Caruban, Kabupaten Madiun, berlangsung pada Sabtu 30 Maret 2019 itu, sedikitnya 8 perwakilan cabang Lesbumi wilayah Mataraman hadir dan ikut tampil dalam kegiatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Madiun, PCNU , PC Lesbumi Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

Beberapa tampilan PC Lesbumi dalam Festival Seni Budaya Lesbumi Mataraman antara lain perform Lesbumi Pacitan dengan Seni Sanggar Jubah, PC Lesbumi Kabupaten Kediri kesenian tiban, PC Lesbumi Kabupaten Ngawi dengan penampilan tari sufi.

Sedangkan PC Lesbumi Kabupaten Blitar menampilkan Kidung Serat Ambiyo’. Penampilan Lesbumi Kota Madiun Perkusi oleh grup musik Mak Glodak, perform Lesbumi Kabupaten Tulungagung yang menampilkan Kidung Budaya Santri, perform Lesbumi Kabupaten Sidoarjo wayang monolog by Fatkur dan terakhir perform Lesbumi Kabupaten Madiun yang orkestra Sholawat Jawi.

Ketua pelaksana Festival Seni Budaya Lesbumi Mataraman yang juga Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur Imam Mubarok menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan pertama di luar kantor PWNU yang diselenggarakan Lesbumi PWNU Jatim yang baru dilantik 2018.

“Ini merupakan program penguatan lintas kebudayaan Lesbumi di wilayah Mataraman. Dari 15 PC Lesbumi di wilayah Mataraman, sedikitnya 7 PC Lesbumi dan satu Lesbumi wilayah arek yakni PC Lesbumi Sidoarjo ikut tampil dalam kegiatan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua PC Lesbumi yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Lesbumi adalah garda terdepan NU dalam mengawal kebudayaan nusantara dalam wujud Islam Nusantara,” kata Imam Mubarok.

Sementara itu Ketua PW Lesbumi PWNU Nonot Sukrasmono menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan Festival Seni Budaya Lesbumi Mataraman.

“Kegiatan ini saya anggap kegiatan gila. Sebab, saya diperintah oleh ketua PWNU dalam waktu satu bulan dalam rangka Harlah NU ke-96. Namun alhamdulillah dengan karena jaringan kita banyak akhirnya kegiatan bisa dengan baik meski waktu pun sangat mepet. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkab Madiun , PCNU Madiun dan sponsor yang mendukung kami,” kata Ki Nonot Sukrasmono.

Turut hadir dalam kegiatan Festival Seni Lesbumi Mataraman, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid. Dia mengucapkan terima kasih tiada terhingga kepada panitia , PW Lesbumi Jawa Timur dan semua pihak yang telah membantu terselenggarannya kegiatan ini.

“Tidak ada yang patut disampaikan kecuali semoga Allah SWT membalas segala amal perbuatan yang panjenengan lakukan. Lesbumi ini adalah salah satu gardan terdepan Nahdlatul Ulama untuk membentengi budaya-budaya bangsa yang negatif, dari budaya-budaya yang merusak, norma-norma budaya di Indonesia. NU tidak hanya menjaga agama , lembaga-lembaga agama dan keagamaan.

“Tapi NU lebih dari itu, menjaga tradisi, menjaga budaya. Sehingga kalau tidak ada Lesbumi saya tidak tahu bagaimana nasib budaya dan tradisi yang telah digagas oleh para sesepuh NU. Tradisi dan budaya dan budaya yang ada di lingkungan NU ini adalah hasil perkawinan diantara budaya di Indonesia dengan syariat Al Islamiyah,” kata Gus Reza, panggilan akrab KH Reza Ahmad Zahid yang juga pengasuh Ponpes Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri. (Red)

Leave a reply