Peduli Derita di Donggala dan Palu, Warga NU Baca Qunut Nazilah

Bagikan Sekarang

Peduli Derita di Donggala dan Palu, Warga NU Baca Qunut Nazilah

JAKARTA – Merespons kejadian bencana alam gempa bumi yang melanda Nusa Tenggara Barat dan gempa bumi disusul tsunami di Sulawesi Tengah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan warga NU untuk membacakan qunut nazilah.

“Salah satu bentuk keprihatinkan kita PBNU telah membuat seruan qunut nazilah dimulai pada pelaksanaan shalat Jumat 5 Oktober,” kata Sekjen PBNU, H Ahmad Helmy Faishal Zaini.

Pembacaan qunut nazilah diimbau dilakukan di seluruh masjid, rumah warga NU, pesantren-pesantren dan dilakuan serentak secara nasional. “Qunut nazilah ini untuk keselamatan bangsa jadi NU melakukannya serentak,” imbuh Sekjen Helmy.

Selain pada hari Jumat 5 Oktobor, doa bersama juga akan dilakukan pada 11 Oktober pada pelaksanaan istighotsah dan manaqib yang juga dilakukan secara nasional oleh warga NU. Selanjutnya doa untuk keselamatan bangsa termasuk yang terdampak bencana juga akan dilakukan pada pembacaan shalawat Nariyah dalam puncak peringatan Hari Santri yakni tanggal 21 Oktober.

Pembacaan qunut nazilah, istighotsah sebagai dukungan moral PBNU dalam membangun mental dan spiritual masyarakat terdampak bencana. Selain itu, doa dan istighotsah tersebut merupakan nasihat para sesepuh NU.

“Banyak kiai, masayikh, ulama NU yang menyampaikan saran ini (pembacaan qunut nazilah dan istighotsah) kepada PBNU,” kata Sekjen Helmy.

Lebih dari itu, berdoa menjadi senjata utama kaum Muslim sehingga memang harus dilakukan di mana wilayah Indonesia yang berada di daerah cincin api dan banyak daerah yang rawan bencana alam.

“Dengan berdoa sebagai salah satu upaya agar Allah membatalkan musibah yang akan datang, seperti disebutkan dalam Al-Qur’an, ‘Berdoalah kepada-Ku, pasti Aku kabulkan,’” tegasnya.

Doa bersama merupakan salah satu bentuk kepedulian dan dukungan NU untuk warga terdampak bencana. Dukungan lainnya dilakukan melalui NU Peduli. Pascagempa NTB, NU Peduli melakukan penanganan di 97 titik daerah terdampak gempa. Penanganan untuk NTB masih terus dilakukan hingga enam bulan ke depan.

Adapun pascagempa Sulteng, penanganan NU Peduli dimulai 29 September dengan mengirimkan tim pemeriksaan awal dan penyaluran bantuan berupa genset serta pendirian tenda dan bantuan dasar untuk warga di Tawanduka Raya Kecamatan Tatana Kota Palu, Sulawesi Tengah. (red)

Leave a reply