Surabaya – Memasuki akhir bulan Ramadhan, intensitas ibadah harus kian ditingkatkan. Demikian pula, hawa fasu harus dikendalikan. Hal tersebut demi diraihnya esensi dari puasa.
Hal ini sebagaimana diingatkan Ustadz Ma’ruf Khozin pada pengajian rutin yang diselenggarakan di Mushalla PWNU Jatim, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya. Menurut Ustadz Ma’ruf, ada banyak hal yang harus dilakukan agar kaum muslimin tidak merugi karena akan berpisah dari bulan penuh kebajikan tersebut.
“Nafsu yang harus dikendalikan antara lain adalah untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan,” katanya, Kamis (15/6). Karena lantaran alasan puasa, tidak sedikit yang menyiapkan menu berbuka maupun sahur secara mewah. Padahal untuk itu harus berbelanja berbagai kebutuhan yang akhirnya menambah anggaran, lanjutnya.
Kalau menyadari esensi Ramadhan, maka kaum muslimin harusnya makan dan minum secara lebih sederhana. Demikian pula jelang hari raya juga tidak mengumbar nafsu untuk berbelanja. “Kondisinya kan berbalik. Saat awal Ramadhan mushalla dan masjid ramai hingga tidak muat, tapi saat akhir puasa justru mall dan pertokoan yang ramai,” sergahnya.
Menurut anggota dewan pakar PW Aswaja NU Center Jatim tersebut, justru di akhir Ramadhan kemampuan melawan hawa fasu ini dipertaruhkan. Sebagai perumpamaan, pada setiap akhir Ramadhan ada kecenderungan dalam berbelanja dan godaan jelang hari raya malah kian tinggi. “Kita hanya memindah nafsu ke malam hari,” kata alumnus Pesantren Ploso Kediri tersebut. Menurutnya, saat siang memang tidak banyak yang dilakukan kaum muslimin. Akan tetapi kala memasuki malam, justru diperbudak dengan nafsu. “Dari mulai nafsu makan hingga berbelanja,” lanjutnya.
Dalam pandangannya, ini menjadi bukti bahwa kaum muslimin masih belum mampu menghayati esensi puasa. “Berbeda dengan para ulama dan kiai yang menjalankan puasa tidak hanya saat Ramadhan, juga di bulan yang lain,” tandasnya.
Ustadz Ma’ruf mengajak kaum muslimin untuk benar-benar menghayati hakikat puasa. “Apalagi kini telah memasuki 10 hari terakhir dari Ramadhan, mari tingkatkan ibadah, juga kendalikan nafsu kita,” pungkasnya. (s@if)