Sikapi Bencana, Rais Am PBNU: Tingkatkan Ibadah, Doa dan Istighotsah
JAKARTA: Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar mengatakan, bencana alam berupa gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat dan gempa yang diikuti tsunami di Sulawesi Tengah harus dijadikan momentum untuk mengadakan doa bersama.
“Ini kesempatan yang penting untuk ber-istighosah secara nasional atau pun daerah yang atsar-nya (pengaruhnya) bersifat nasional itu betul-betul dapat dirasakan secara nyata,” kata Kiai Miftach di sela-sela rapat persiapan Hari Santri 2018 di Gedung PBNU, Jakarta.
Terkait upaya doa bersama ini, Kiai Miftah mengutip Al-Qur’an Surat Nuh, ayat 10-13 yang berbicara tentang permintaan ampunan kepada Allah.
Menurutnya, ayat tersebut dipakai oleh Syekh Hasan Al-Bashri untuk menjawab keluh-kesah masyarakat yang sedang tertimpa musibah. “Selain memberikan suatu jalan keluar, ayat ini juga memberi penguatan-penguatan keyakinan yang sama-sama kita harapkan,” ucapnya.
Oleh karena itu, kegiatan doa bersama harus masuk di tengah-tengah berbagai agenda Hari Santri 2018 yang tengah dipersiapkan panitia.
“Mudah-mudahan istighosah dan peringatan Hari Santri berjalan dengan maksimal. Dan mudah-mudahan berkah hari santri dan istighotsah bisa diwujudkan untuk keselamatan bangsa, negara,” jelasnya. (red)