PWNU Jatim Telah Siapkan Materi Ngaji Selama Ramadhan 1443 H

0
207
Bagikan Sekarang

Surabaya — KH Romadhon Khotib wakil katib syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menginformasikan telah menyusun kegiatan selama bulan Ramadhan 1443 H. Informasi tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber disalah satu TV swasta Rabu (30/03/2022).

“Kami sudah menyiapkan dua puluh satu tema hasil bahsul masail yang akan dijadikan tema ngaji bareng selama bulan Ramadhan,” ujarnya.

Disbutkan, ngaji bareng tersebut akan diselenggarakan di kantor PWNU Jatim yang beralamat di Jl. Mesjid Agung Tim. No.9, Gayungan, Kecamatan. Gayungan, Kota Surabaya. Nantinya tiap-tiap lembaga akan mengirimkan delagasi minimal lima peserta. Sementara pemeteri ngaji dari jajaran Syuariah, LBM dan Aswaja NU Center.

“Ini saya diamanai mengatur kegiatan ini, mungkin karena saya banyak waktu luang. Bukan karena saya mampu. Karena para masyaikh PWNU saat Ramadhan banyak yang fokus ngaji kilatan di pesantren masing-masing,” ungkapnya.

KH Romadhon Khotib bersyukur, pasalnya acara ngaji ini akan mendapat suport dari empat belas ustadz-ustadz Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Ngaji yang digelar di mushallah PWNU Jatim ini direncanakan digelar dalam dua waktu. Pertama pada pagi hari dan menjelang mengrib.

“Ngaji ini juga dibuka untuk masyarakat umum dengan protokol kesehatan. Nanti kita akan buat poster dan akan kita sebar agar diketahui oleh masyarakat umum,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Kiai Ramadhon juga menjelaskan bahwa surga merindukan orang yang mengamalkan empat amalan saat bulan Ramadhan. Yang pertama menjaga lisan, oleh karena itu ia menyarkan untuk mengurangi bicara. Baik bicara secara langsung atau melalui tulisan di media sosial.

“Jangan difikir kalau kita mengeshare gambar atau tulisan yang menyingung orang lain itu tidak berdosa,” terangnya.

Yang kedua adalah membaca Al-Qur’an. Ketiga orang yang memberi makan orang yang berpuasa, Namun Kiai Ramadhon mengingatkan jangan memberi makan orang yang secara jelas tidak puasa. Jika itu dilakukan orang yang memberi makan itu telah malakukan dosa.

“Yang keempat adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Keempat amalan inilah yang menghiasi bulan suci Ramadhan,” pungkasnya.

Leave a reply