SURABAYA — Meninggalnya Haji Muid, mantan Bendahara PWNU Jatim, menyisakan kesedihan dan duka bersama warga NU. Karena itu, PWNU Jatim turut mengadakan Tahlil Ketujuh Hari, yang dilaksanakan di Ruang Aswaja NU Center PWNU Jatim, Selasa (27/09/2016).
Tahlil dipimpin Wakil Rais PWNU Jatim KH Ali Maschan Moesa, dihadiri sejumlah pengurus seperti KH Jazuli Nur dari Madura, dan Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah.
“Kita mengingat jasa-jasa almarhum Haji Muid. Semoga jerih payah dan segala yang diabdikan untuk NU menjadi saksi yang memberikan manfaat kemaslahatan bagi umat Islam. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” demikian sambutan pengantar disampaikan H Abdul Wahid Asa, A’wan PWNU Jatim.
Haji Muid, mantan bendahara PWNU Jatim, memberikan jasanya kepada NU, baik di masa kepemimpinan KH Hasyim Muzadi sebagai Ketua PWNU Jatim, hingga KH Ali Maschan Moesa (1999-2008).
Berdirinya gedung PWNU Jatim di kawasan Masjid Al-Akbar juga tak lepas dari usahanya, untuk mengurus tanah dan gedungnya, hingga menjadi aset NU.
Haji Muid, seorang di antara pengurus NU yang tinggal di Lontar Surabaya, dikenal darmawan dan penuh peduli untuk kepentingan NU. (red)
