Kiai Said: Masjid Tempat Tafaqquh Fid-Diin

0
611
Bagikan Sekarang
Kapolri Jendral Tito Karnavian  bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, saat peresmian Masjid di Mapolda Jatim, Selasa (13/2/2018).

Kapolri Jendral Tito Karnavian bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, saat peresmian Masjid di Mapolda Jatim, Selasa (13/2/2018).

SURABAYA – Peresmian Masjid Arif Nurul Huda di kompleks Mapolda Jatim, di Jl. A. Yani Surabaya, Selasa (13/2/2018) siang, tergolong istimewa. Selain dihadiri Kapolri Jenderal Pol Tito Kanavian, juga tampak hadir sejumlah ulama, yakni Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri dan sejumlah tokoh agama lainnya, serta anggota Komisi III DPR RI.

Usai peresmian, Kiai Said menuturkan, bahwa rumah ibadah bagi umat Islam itu juga memiliki beberapa fungsi positif lain, selain sebagai tempat sholat. Salah satunya berfungsi sebagai lokasi untuk memperdalam ilmu agama dalam mendapatkan pemahaman agama Islam yang baik dan benar.

Menurutnya, dengan pemahaman agama yang benar, agama Islam akan hadir sebagai rahmatan lil alamin. “Masjid merupakan tempat tafaqquh fid-diin,” tutur Kiai Said.

Kiai Said mengatakan, selain tempat ibadah, masjid bisa berfungsi pula sebagai tempat memperdalam ilmu agama untuk memperoleh pemahaman agama yang benar. Dengan pemahaman agama yang benar, Islam akan hadir sebagai rahmat bagi masyarakat. “Masjid adalah tempat tafaqquh fid-diin,” katanya.

Sementara itu, Kapolri RI Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi Polda Jatim. Tito menyebut Masjid Arif Nurul Huda sebagai masjid terbesar di lingkungan Polri. “Masjid ini terbaik se-Indonesia milik Polri. Saya mengacanya di Polda Metro Jaya. Banyak orang bilang Polda Metro Jaya paling besar, sebetulnya Polda Jatim terbesar. Saya juga lihat masjid yang lama, Poldanya kelas terbesar, masa masjidnya kelas polres,” kata Tito usai meresmikan masjid tersebut.

Di Polda Metro Jaya, katanya, ada gedung setinggi 23 lantai yang dibangun sejak empat belas tahun silam, tetapi baru diresmikan tahun 2018. “Gedung Promoter namanya. Entah berapa Kapolri, dibangun baru selesai. Alhamdulillah, saya yang mengakhiri (meresmikan),” ujarnya.

Nah, di Polda Jatim, Masjid ini dibangun kurang dari setahun dan selesai. “Pak Kapolda ini luar biasa. Dimulai (peletakan batu pertama) beliau, diakhiri pula oleh beliau. Bukan hanya itu, Pak Kapolda juga membangun kantor yang juga cepat pembangunannya,” terangnya.

Menurutnya, tempat ibadah untuk umat Islam itu bisa menjadi pencegah pelanggaran anggota Polri dalam melaksanakan tugas penegakan hukum. “Agama adalah rem paling pakem,” ujarnya.

Di sisi lain, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menegaskan pembangunan masjid itu hanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan saja. Masjid yang dibangun di atas lahan dengan luas sekitar 2000 meter persegi itu dirancang oleh sang Kapolda sendiri.

Machfud berharap Masjid di halaman luar Markas Polda Jatim itu dapat diakses masyarakat umum dengan mudah. “Masyarakat bisa beribadah disini, tidak ada larangan, yang beribadah disini bukan hanya anggota Polda Jatim saja,” tutupnya. * trb/viv/sir

Leave a reply