Kemenag Luncurkan Al-Quran Terjemahan Bahasa Daerah Versi Digital

0
757
Bagikan Sekarang
Menag Lukman Hakim Saifuddin saat meluncurkan aplikasi digital Al-Quran terjemahan bahasa Banjar.

Menag Lukman Hakim Saifuddin saat meluncurkan aplikasi digital Al-Quran terjemahan bahasa Banjar.

BANJARMASIN-Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meluncurkan Al-Quran dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar versi Aplikasi Digital. Peluncuran berlangsung di Gedung Auditorium Mastur Jahri, kompleks Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (26/2/2018). Menurut Lukman, aplikasi tersebut dapat memudahkan masyarakat Banjar memahami kandungan Al-Quran.

“Itu sangat bagus. Sekaligus melestarikan bahasa Banjar yang berpotensi hilang secara perlahan di masyarakat,” kata Lukman, kemarin.

Hingga saat ini, Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Kementerian Agama meluncurkan 12 terjemahan Al-Quran bahasa daerah. Yakni, bahasa Kaili, Banyumas, Minang, Sasak, Mongondow, Batak Angkola, Batak, Kanayat, Toraja, Melayu Ambon, Bali, dan Banjar.

Lukman menambahkan, terjemahan Al-Quran ke dalam bahasa daerah lain terus berjalan. Ada tiga bahasa daerah yang disiapkan. Yakni, bahasa Bugis, Palembang, dan Sunda.

Lukman menambahkan, penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa daerah bertujuan memberikan pelayanan keagamaan, terutama kepada masyarakat muslim yang tidak akrab dengan bahasa Indonesia. “Al-Quran versi digital dengan bahasa daerah Banjar itu mudah-mudahan diikuti daerah yang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UIN Antasari Banjarmasin Mujiburrahman menyebutkan bahwa biaya pembuatan Al-Quran digital dengan terjemahan bahasa Banjar sekitar Rp 20 juta. Waktu pembuatan sekitar 1,5 bulan. “Biayanya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan pembuatan versi cetak,” ujar Mujiburrahman.

Dia menambahkan, Al-Quran versi digital memang sudah menjadi tuntutan seiring kemajuan zaman. Siapa pun akan lebih mudah membaca Al-Quran dan terjemahannya melalui gadget. Tidak ada batasan tempat dan waktu. “Pembuatan aplikasi ini juga menyasar kaum muda yang sekarang sudah serbadigital,” sebutnya.

Sayangnya, Al-Quran terjemahan bahasa Banjar itu belum bisa dinikmati dengan aplikasi gratis berbasis App Store maupun Play Store. Masyarakat sementara baru bisa mengakses melalui laman situs UIN Antasari. “Untuk aplikasi gratis sedang dirampungkan. Sementara baru bisa diakses melalui web kampus,” terangnya. * rpl, jn

Leave a reply