Jakarta – Sejak awal, NU telah memiliki prinsip dasar bahwa NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sudah final. Karenanya, siapa yang ingin mengubah, akan berhadapan dengan organisasi kebangkitan ulama ini.
Demikian penegasan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada acara Indonesia Bersyukur di Tugu Proklamasi, Rabu (1 Juni 2016).
“Dengan ditetapkannya 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, maka Indonesia memiliki sejarah yang sangat penting sebagai bangsa yang punya nilai, bermartabat, bergensi dan dihargai bangsa-bangsa lain,” ucap Said.
Dikatakan Kiai Said, NU sejak dulu sudah bertekad serta dipertegas oleh Kiai Masykur bahwa 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan Bung Karno sebagai penggagas Pancasila.
“NU sesuai keputusan Muktamar 1984, Indonesia sebagai NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sudah final. Maka barangsiapa ingin mengubah itu, berhadapan dengan NU,” katanya.
Kiai Said juga mengungkapkan jati diri bangsa Indonesia dan Islam Nusantara yang digagas NU. Menurutnya, agama harus menyatu dengan budaya, dan budaya harus menyatu dengan agama.
“Agama yang tidak menyatu dengan budaya akan radikal, budaya yang tidak menyatu dengan agama akan tidak punya nilai,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pelaksana Indonesia Bersyukur Saifullah Yusuf mengungkapkan rasa terimakasih pada semua pihak yang membantu menyuksesakan acara tersebut.
Setidaknya ada 31 organisasi kemasyarakatan mendukung kegiatan ini. Semua bertekad mengawal Pancasila sampai akhir jaman. “Dengan ditetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, mudah-mudahan semakin sadar untuk membumikannya,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul ini.
Acara juga dihadiri Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly. (Otm/saiful)