Berteriak “Allahu Akbar” tapi Merasa Diri Paling Besar

0
620
Bagikan Sekarang

HIKMAH — Dalam kondisi apa pun, baik yang membahayakan maupun situasi yang mengkhawatirkan, semua makhluk yang ada di bumi dan alam semesta hanya bergantung pada perlindungan Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT). Karena, Allah Maha Melindungi.

Sebagaimana difirmankan Allah SWT:

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ ۗ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

“Baginya ( manusia ) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar – Ra’d : Ayat 11)

KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) pernah mengingatkan, pada saat kita mengucapkan takbir, “Allahu Akbar” yang terbayang dalam hati kita adalah menyadari bahwa kita kecil.

“Sekecil biji kacang hijau… Sehingga, janganlah kita merasa besar. Yang Maha Besar hanyalah Allah Subhanahu wa ta’ala,” tuturnya.

Karena itu, Mustasyar PBNU mengingatkan, sangat disayangkan ketika seseorang mengucapkan “Allahu Akbar” tapi justru merasa dirinya paling besar. Merasa diri dan kelompoknya paling besar.

Kita pun diingatkan hanya Allah yang Kekal dan Abadi.

Peristiwa di dunia ini selalu terjadi silih berganti, ada yang datang dan ada yang pergi, janganlah kita terlalu bersedih ketika kita kehilangan “Sesuatu” yang kita miliki.

Karena sesuatu yang hilang, akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita, bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu-pun yang kekal abadi, kecuali hanya Allah yang kekal abadi.

Dengan adanya kejadian hilangnya sesuatu yang kita miliki di dunia ini, bisa menjadi pengingat bagi kita agar tidak terlalu dalam mencintai sesuatu yang berada di dunia ini.

Dan supaya kita dalam mencintai sesuatu tidak melebihi cinta kita kepada Allah Sang Maha Pencipta Segalanya.

Allah Swt. berfirman :

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍ ۗ وَلَـنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْۤا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl : Ayat 96)

Kita pun diingatkan betapa penyesalan di akhirat tiada berguna

وَلَوْ تَرٰۤى اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَاۤ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًـا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ

Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, ( mereka berkata ), Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ( ke dunia ), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin .(Q.S. As-Sajdah : Ayat 12)

“Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu cinta kepada Allah, selalu cinta kepada Rasulullah, selalu mendapat ridha dari Allah Swt. Amin….!!!” (Red)

Leave a reply