
Pedagang sayuran melayani calon pembeli di Pasar Tradisional, Cikurubuk, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (5/8). Pasca Lebaran harga komuditas sayuran di Tasikmalaya berangsur turun setelah mengalami kenaikan saat Lebaran. Cabe merah dari harga Rp 25.000 manjadi Rp 20.000 per kilogram, bawang merah Rp 25.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram, tomat Rp 10.000 menjadi Rp 6.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/ss/mes/14
Jakarta – Ketua Bidang Pertanian, Kedaulatan Pangan dan Sumberdaya Mineral Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H. Hadi Musa Said mendesak pemerintahan agar mengendalikan harga daging dan kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri yang terus melonjak. Menurutnya, memasuki pertengahan Ramadan ini, tampaknya pemerintah belum mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok.
“Meski pemerintah rajin melakukan operasi pasar dan menggelar bazar di mana-mana, tapi tetap saja tak bisa menghentikan laju kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran,” katanya melalui siaran pers, Jumat (17 Juni 2016).
Menurut Hadi, pemerintah tidak mampu menekan harga daging yang sudah melebihi harga normal, yaitu Rp 80 ribu per kilo gram. Sementara, Menteri Pertanian yang diharapkan bisa memberi solusi, ternyata hasilnya tetap nihil.
“Yang harus dilakukan pemerintah bukan operasi pasar, menggelar bazar dan pasar murah. Yang terpenting dilakukan sekarang adalah mau tidak pemerintah memotong mata rantai perdagangan yang dikuasai segelintir orang yang mengendalikan harga kebutuhan pokok rakyat tersebut,” tegasnya.
Ia pun meminta pemerintah berani dan tegas menekan harga kebutuhan pokok di pasaran. Sebab jika tidak, mendekati lebaran harga akan semakin meroket, dan dampaknya pun akan cukup terasa bagi masyarakat ekonomi kelas menegah dan bawah.
“Pemerintah jangan sibuk dengan operasi pasar karena pedagang eceran itu tidak tahu-menahu persoalan kenaikan harga. Mereka hanya mengikuti patokan harga dari cukong dan mafia. Presiden harus mampu mempersempit ruang gerak dengan mengambil alih jalur distribusi bahan pangan sehingga pedagang pun terbebas dari para mafia,” tegasnya. (saiful)