Jember – Tantangan organisasi siosial keagamaan seperti NU sangat berat. Harapan masyarakat juga demikian tinggi. Perlu sinergi agar khidmat kian dirasakan umat.
Untuk menopang soliditas jam’iyah, PCNU Kabupaten Jember menggelar rapat gabungan yang melibatkan pengurus inti dari lembaga dan Banom NU. Rapat tersebut dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan agenda evaluasi program dan pembahasan sekaligus penyikapan isu-isu terkini. Tuan rumah rapat bersama tersebut juga bergiliran, mulai dari PCNU sendiri, Muslimat, Fatayat, LP. Ma’arif dan Ansor.
Katib PCNU Jember, Ustadz Muhammad Nur Harisuddin mengemukkaan, mengelola organisasi secara baik tidaklah gampang. Selain butuh kelonggaran waktu, juga perlu keterampilan sekaligus keikhlasan pengurus. Keterampilan tersebut misalnya bagaimana menata administrasi, mencari dana, menyusun program dan merealisasikannya. “Itu semua butuh keterampilan, dan juga kemauan,” kata Ustadz Harisuddin, Rabu (24/8/2016).
“Keterampilan itu penting. Kemauan juga sangat penting. Pasalnya, NU bukan organisasi profit. Jadi harus ada semangat mengabdi,” kata dosen pascasarjana IAIN Jember tersebut.
Dalam waktu dekat, PCNU setempat juga akan menggelar pelatihan penggerak untuk meningkatkan kapasitas pengurus dalam mengelola Banom atau lembaga.
Menurutnya, pelatihan tersebut sangat penting untuk memastikan berjalannya roda organisasi sesuai harapan. “Pelatihan tersebut nanti akan diadakan secara bertahap dengan melibatkan pengurus inti Banom dan lembaga dan sebagainya,” tukas Ustadz Haris.
Selain soal pelatihan, rapat tersebut juga membahas persiapan bahtsul masail tingkat PWNU Jawa Timur yang akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Nuris, Antirogo Jember, Oktober mendatang. Selaku tuan rumah, PCNU Jember harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menggelar hajatan tersebut. Apalagi yang hadir adalah para kiai dan para ahli fiqh se Jawa Timur. “Insyaailah kami siap. Harus siap,” tuturnya. (Nuo/saiful)