
yudhi_mahatma@yahoo.com
Jakarta – Apa yang dapat dibanggakan dari perseteruan tak berujung di dunia Islam? Karena itu perlu dicarikan solusi agar pertikaian dapat segera berakhir, sehingga terjalin ukhuwah antar negara Islam.
Lewat International Summit of the Moderate Islamic Leaders atau Isomil, NU akan memberikan sumbangsih bagi upaya perdamaian di belkahan dunia, khususnya Timur Tengah. Upaya untuk terus mengkampanyekan islam ramah pun terus digelorakan untuk mewujudkan perdamaian dunia.
“Saat ini, dengan konflik yang terjadi di Timur Tengah dan beberapa negara di kawasan lain, muslim di seluruh dunia butuh referensi cara berislam serta beragama yang membawa kedamaian,” kata DR H Juri Ardianto, koordinator publikasi Isomil, Ahad, 8 Mei 2016 malam. Islam Nusantara dapat menjadi inspirasi warga dunia, bagaimana cara beragama dengan cinta dan kedamaian, lanjut Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU ini.
Isomil akan digelar di Jakarta pada 9-11 Mei 2016. Para ulama moderat, intelektual dan utusan pemerintah dari 40 negara di dunia akan dikumpulkan untuk merumuskan solusi bersama.
Agenda Isomil, dalam keterangan yang dirilis panitia, akan dihadiri oleh beberapa tokoh muslim dari Timur Tengah, Eropa, Amerika dan Australia. Juga, beberapa negara di Asia. Acara ini akan dihadiri oleh 300-an peserta, dari negara-negara undangan dan dalam negeri. Sejauh berita ini diturunkan, peserta dari beberapa negara sudah berdatangan dan menginap di Jakarta.
Ketua Panitia Isomil, H. Imam Aziz menegaskan bahwa agenda Isomil menjadi langkah penting NU dalam mengusung Islam Nusantara sebagai inspirasi dunia. Menurut Imam, sudah saatnya gagasan Islam Nusantara menjadi referensi bagi muslim seluruh dunia, untuk memahami bagaimana Islam mengajarkan kedamaian, keramahan dan menghargai budaya lokal.
Isomil rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo beserta jajaran menteri. Sebelumnya, diadakan lomba esai tentang Islam Nusantara yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kawasan di Indonesia. (Okz/saiful)