
Surabaya – Kemampuan berorasi dan mengaji di hadapan santri dan umat harus juga diimbangi dengan keahlian menulis. Apalagi sejumlah kemudahan telah dimiliki, termasuk teknologi informasi.
Peringatan ini disampaikan KH Agus Ali Masyhuri kepada sejumlah aktifis NU, khususnya para kiai. “Kalau media diperkuat dengan tulisan-tulisan santun dan menyejukkan sesuai ajaran agama maka Insya Allah dakwah kita semakin bermanfaat,” ujarnya di hadapan ribuan nahdliyin saat menghadiri peringatan resepsi Hari Lahir ke-93 Nahdlatul Ulama, beberapa waktu lalu.
Gus Ali, sapaan akrabnya, menyarankan ke tokoh-tokoh NU dan ulama untuk tidak hanya berbicara di hadapan umum, namun aktif menulis di berbagai media, termasuk memanfaatkan teknologi informasi.
“Jangan ragu-ragu menulis. Siapa saja berhak dan belajarlah. Begini-begini, saya rajin menulis,” ucap Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo ini.
Sampai saat ini, tulisan karya dan ide Gus Ali, sapaan akrabnya kerap dijumpai di berbagai media, baik cetak dan dalam jaringan (daring), serta tingkat nasional maupun lokal.
Ia juga meminta website resmi PWNU Jatim untuk aktif menayangkan tulisan bermutu untuk kepentingan umat, sekaligus memberi ruang kepada ulama mengirimkan karyanya.
“NU sudah punya media yang bagus dan tepat, yang tentu saja ini membuat kesempatan kita untuk memanfaatkannya dengan tulisan-tulisan mendidik serta mengajarkan Islam,” ucapnya. (Ant/saiful)