Optimalkan Pendataan Aset-Aset NU

0
575
Bagikan Sekarang

Kiai MutawakkilSURABAYA – Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan pernah makmur kalau tidak ada pondok pesantren. Oleh karenanya warga Nahdliyin hendaknya jangan pernah jauh-jauh dari pesantren. Sebab melalui pesantren akan lahir santri-santri handal yang akan membesarkan dan memakmurkan NU.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, di Surabaya. Menurutnya, NU dan pondok pesantren itu bagaikan satu tubuh. Sehingga antara yang satu dengan yang lain harus saling mengisi. ”NU dan pesantren tidak dapat dipisahkan. Sebab NU dan pesantren lahir dari jiwa dan raga,” ungkapnya.

Menurut Kiai Mutawakkil, NU sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan berbeda dengan yang lain. Sebab NU dibentuk tanpa adanya sosialisasi yang membicarakan macam-macam, tetapi langsung didirikan oleh ulama dan sukses hingga sekarang karena visi dan misinya menyangkut hakikat perjuangan para ulama-ulama NU.

”NU diproklamirkan dengan maksud untuk melestarikan dan mengembangkan ahlussunnah wal jamaah dan mahhab ulama yang bertujuan untuk mempersatukan santri-santri pesantren untuk menciptakan kemaslahatan menyangkut harkat dan martabat manusia. NU itu adalah milik ulama yang isinya adalah perjuangan para ulama ulama-ulama NU,” jelasnya.

Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo ini menambahkan, saat ini PWNU Jawa Timur memiliki 3 program prioritas utama yaitu Kartanu, pendataan aset NU dan koperasi Mabadiku bintang sembilan.

”Pendataan aset ini perlu dilakukan supaya aset-aset NU didata dan dilegalitaskan. Sebab saat ini banyak data NU yang diambil oleh oknum lain. Sementara keberadaan koperasi milik NU Mabadiku Bintang Sembilan bekerja sama untuk dengan koperasi lain untuk mengembangkan koperasi bagi warga Nahdliyin. Sedangkan Kartanu dibuat untuk mengetahui jumlah konkret warga NU di Jawa Timur,” terangnya. (red)

Leave a reply