
Pasuruan – Setelah menuntaskan kunjungan di Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Tim Kirab Resolusi Jihad NU 2016 tiba di Pasuruan. Mereka melakukan ziarah ke makam KH Abdul Hamid, setelah melaksanakan shalat Jumat.
Sosok KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar yang berasal dari Lasem ini dikenal sebagai seorang waliyullah dan sangat disegani. Karenanya, berziarah dan tawassul kepada beliau sangatlah tepat.
Saat di pendopo, tim mengikuti penyambutan dari Pemerintah Kabupaten/Kota Pasuruan. Upacara dihadiri jajaran pegawai di pemerinthaan ini, serta diikuti PCNU Pasuruan. KH Muzaki Birul Alim didaulat membuka acara. Adapun sambutan Bupati Pasuruan diwakili Agus Wijiyaji.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan ini menyambut baik dan menyampaikan selamat datang kepada peserta kirab. Kirab merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang tahun ini memasuki tahun kedua sejak diresmikan Presiden Joko Widodo tahun lalu.
“Peringatan Hari Santri penting untuk mengingatkan bangsa Indonesia akan peran ulama, kiai, dan santri dalam perjuangan kemerdekaan dalam momen Resolusi Jihad,” katanya. Melalui Kirab Resolusi Jihad diharapkan akan menjadi ajang napak tilas dan meneladaninya, lanjutnya.
“Selain itu, kirab juga sebagai media transformasi kepada generasi muda untuk menebarkan kebaikan, rasa aman, dan kedamaian,” ujar Agus.
Kirab Resolusi Jihad menjadi tanda semangat NU yang luar biasa dalam mengenang Resolusi Jihad yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari. Hal ini disampaikan Al-Habib Abu Bakar Asegaf, yang didaulat menyampaikan sambutan mewakili ulama Pasuruan.
Ia mengingatkan bahwa keterlibatan NU dalam berbangsa dan bernegara sangat perlu. “Tetapi jangan sampai menjadikan NU untuk kepentingan politik maupun pribadi,” katanya.
Selain itu, Kirab Resolusi Jihad dan peringatan Hari Santri hendaknya tidak sekadar ajang formalitas dan seremonial belaka. “Namun agar sungguh-sungguh dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya mengingatkan.
Upacara dipungkasi pelepasan Tim Kirab oleh Walikota Pasuruan, Setiono. Sekitar 100 anggota Banser dan seratus anggota Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (Ishari) Pasuruan berpawai mengantar tim. Mereka dengan lantang menyanyikan Mars Banser menyemangati tim yang meneruskan perjalanan berikutnya menuju Pesantren Sidogiri. (NUo/saiful)