
Pasuruan — Ketua PBNU Saifullah Yusuf menyebut para kiai NU ingin pemilihan gubernur di Jawa Timur pada 2018 nanti berlangsung damai, tidak seperti di DKI Jakarta. Kompetisi meraih kursi Jatim 1 harus dijalankan dengan sportif, santun, dan tanpa saling menjatuhkan.
“Saya kan sudah memiliki kesempatan maju dalam Pilgub Jatim,” kata Wakil Gubernur Jatim ini, Ahad (4/6). Yang penting ditekankan, seluruhnya berangkat dari pesan para kiai, yang intinya belajar dari pengalaman pemilihan kepala daerah atau Pilkada yang DKI kemarin di mana dampaknya begitu luas, lanjutnya. “Marilah Jawa Timur ini dibikin adem, damai,” katanya di rumah keluarga, Purwosari, Pasuruan.
Pria yang resmi diusung PKB maju sebagai cagub dalam Pilgub 2018 ini menyatakan akan memperjuangkan spirit dan keinginan parai kiai tersebut. Ia akan membawa semangat pilkada damai tersebut ke semua partai di Jatim.
“Jadi spirit dari para kiai ini yang akan kita bawa ke partai-partai. Kita akan ke Golkar, PAN, kita akan ke partai lain, PPP juga PKS. Kita juga akan sampaikan ke Hanura dan NasDem,” jelas Gus Ipul yang belum lama ini juga mengambil formulir pendaftaran cagub di DPD PDIP Jatim.
Dalam pandangannya, banyak tokoh yang sepaham dengan para kiai bahwa pilkada Jatim harus damai dan menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan.
“Makanya Pakde (Gubernur Jatim Soekarwo) bicara soal musyawarah dan lain-lain, sebetulnya ingin situasi terkendali dengan tenang meskipun ada kompetisi,” katanya.
Di sisi lain, Gus Ipul sendiri menyerahkan nama cawagubnya ke partai koalisi yang nanti terbentuk. “Saya menyerahkan ke partai lah soal itu,” jawabnya. (dtk/s@if)