Ribuan Peserta “Ngontel Bareng Kiai dan Bu Nyai” di Udanawu Blitar

BLITAR — Setiap tahun dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren Mambaul Hikam Mantenan Udanawu, Blitar, selalu memperingati hari besar para santri itu. Seperti kegiatan dilaksanakan, termasuk Ngontel Bareng Kiai dan Bu Nyai.
Tahun ini pesantren yang didirikan KH Abdul Ghofur (Almaghfurullah) ini juga menggelar acara serupa. Peserta nya lebih banyak.
Selain para santri dan warga sekitar, Ngontel Bareng ini juga diikuti salah satu kandidat calon bupati Blitar H. Riyanto, yang juga incamben Bupati Blitar saat ini.
“Kami senang bersepeda. Pondok Mantenan mengadakan. Saya dan rombongan ikut. Apalagi ini dalam rangka memperingati Hari Santri. Saya kan juga santri. Meski Bupati,” ujar Riyanto bergurau.
Selain Riyanto dan Pengasuh Pesantren Mambaul Hikam KH Diya”uddin Azam-Zami dan keluarga. Kegiatan juga diikuti ribuan peserta, dari para santri dan masyarakat sekitar.
Acara dimulai pukul 06.30, Ahad lalu, terus dengan rute melalui jalan desa di dua Kecamatan Ponggok dan Udanawu. Melewati Desa Slemanan dan Bendorejo Udanawu, lalu Desa Ringinjejer dan Desa Gemblengan, Kecamatan Ponggok dan kembali ke halaman pesantren.
“Alhamdulillah acara lancar dan lebih meriah. Pas tanggal 22 Oktober, kami hanya meyelenggarakan apel bersama. La..Ngontel Bareng ini rangkaian acaranya dan kita gelar setiap tahun,” ujar KH Diya’uddin Azam-Zami usai ikut keling kampung.
“Ini selalu kita selenggarakan. Untuk memotivasi para santri dan masyarakat, bahwa hidup sehat itu penting. Dan olahraga ini sebagai sarana Ihtiyar agar kita, para santri dan masyarakat tetap sehat Apalagi saat ini berbulan bulan ada Pandemi.
“Melalui hari santri ini kami jadikan momentum untuk menggerakkan semangat para santri untuk belajar dan ngaji kembali,” tandasnya.
Perlu diketahui Pondok pesantren Nambaul Hikam Mantenan Udanawu, lokasinya di Dusun Wonorejo, Slemanan. Sekitar 24 KM dari kota Blitar dan 23 KM dari Kota Kediri.
Pondok pesantren ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 4 hektar, yang merupakan tanah waqaf dan tanah milik keluarga pesantren. Ponpest Mamba’ul Hikam sering dikenal dengan sebutan pondok Mantenan, meskipun kenyataanya berada di dusun Wonorejo.
Pesantren yang kini meliki lebih dari 1000 santri putra dan putri ini sejak awal berdirinya dibantu masyakat Mantenan. Yakni pada tahun 1907, pondok Mantenan berdiri oleh KH Abdul Ghofur.
Sepeninggal KH. Abdul Ghofur, pesantren dilanjutkan oleh generasi berikutnya, yakni Kiai Mirzam Sulaiman Zuhdi dan KH.Zubaidi. Kemudia kini, sepeninggal dua kiai tersebut, pesantren diasuh oleh KH Mohammad Diyauddin Azam Zami dan KH Mohammad Mohson Ngawal Karim.
Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad dari Blitar. (Red)