Jombang – Meskipun kiprah Darul Ulum tidak sesentral 3 pesantren besar di Jombang, tapi pesantren ini dalam perjalananya telah menorehkan tinta emas. Khususnya saat kemerdekaan dan sumbangsihnya pada pendirian 2 badan otonom di Nahdlatul Ulama.
Penegasan ini disampaikan KH Mohammad Cholil Dahlan saat menerima Tim Resolusi Jihad NU di Pondok Pesantrenh Darul Ulum (PPDU) Peterongan Jombang, Sabtu (15/10) siang.
“Di pesantren ini, kami memperjuangkan amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja, red) secara lahir dan batin,” katanya.
Ketua MUI Jombang ini juga menceritakan bahwa kiprah pendiri PPDU telah dimulai sejak tahun 1885. “Kala itu pesantren didirikan oleh KH Tamim Irsyad,” terangnya.
Dari putra-putrinya yakni Ny Hj Farihah Cholil, KH Romli Tamim dan KH Umar Tamim perjuangan PPDU dilanjutkan.
Bahkan akses perjuangan kepada NU kian nyata saat KH Romli dan KH Dahlan memperjuangkan masuknya dua badan otonom (banom). “Dua banom itu adalah jam’iyatul qurra wal huffadz serta thariqah mu’tabarah,” terang Kiai Cholil, sapaan akrabnya.
Demikian pula saat terjadi perang kemerdekaan. “Karena kala itu KH Cholil menjadikan kediamannya sebagai markas Hizbullah,” ungkapnya.
Karenanya, kehadiran Tim Resolusi Jihad ini menjadi penyemangat bagi seluruh komponen di PPDU untuk terus berkhidmat.
KH Abidal Azis yang juga ketua rombongan Tim Resolusi Jihad sangat terharu dengan sambutan ini.
“Tidak ada yang kami minta kecuali ridla dari para kiai dan pengasuh pesantren,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU tersebut.
Selanjutnya rombongan dan pimpinan PPDU melakukan tahlil di pesaren setempat yang dipimpin Ketua PCNU Jombang, KH Isrofil Amar. Perjalanan dilanjutkan dengan berziarah ke Pesantren Tebuireng. (saiful)