Surabaya — Kadin Jatim dan PWNU Jatim melakukan kerjasama penguatan ekonomi umat – khususnya bagi nahdliyin.
Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Ketua Kadin Jatim ke kantor PWNU, Kamis (20/4). “Tahap awal, dengan kerjasama pengelolaan dan pengembangan BPR Syariah,” kata La Nyalla. Berikutnya dapat dijajaki kerjasama di sektor lain khususnya ekonomi keumatan, lanjutnya.
Pengembangan ekonomi keumatan, kata La Nyalla, adalah tanggung-jawab bersama termasuk pengusaha yang tergabung dalam Kadin Jatim. “Kadin Jatim membantu pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan melalui pengembangan ekonomi umat bersama banyak pihak, termasuk dengan PW NU Jatim,” katanya.
Menurut La Nyalla, Jatim punya potensi besar di bidang ekonomi. Potensi itu ke depan perlu didorong untuk lebih memberi ruang bagi umat, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah itulah yang selama ini telah dilakukan Kadin Jatim, di mana para pengurus dan anggotanya aktif membina dan mengembankan UMKM.
Sementara itu, Wakil Ketua PWNU Jatim Ma’ruf Syah mengatakan, ekonomi nasional maupun ekonomi Jatim selalu tumbuh baik tapi tidak merata, sehingga hanya kelompok masyarakat tertentu yang menikmati. “PWNU Jatim mencoba membangun ekonomi umat agar ketimpangan ekonomi masyarakat bisa terus berkurang,” katanya.
Dalam pandangan pengacara ini, pembangunan ekonomi umat menjadi perhatian PWNU Jatim melalui sektor formal maupun informal. “Semoga kerjasama dengan Kadin Jatim bisa memberikan berkah bagi banyak umat melalui pembiayaan BPR Syariah,” harapnya. (KLS/s@if)