Kembangkan Dakwah Islam Rahmatan Lil’alamin, Plossa Turut Jaga Sehat Para Santri Ponpes Bayt Al Hikmah

0
190
Bagikan Sekarang

PASURUAN — Berkembangnya Islam di Indonesia tak lepas dari karakteristik dakwah yang meneduhkan sekaligus mempertimbangkan nilai kultural di masyarakat. Karena itu, peran juru dakwah yang tak mudah memperolok orang lain yang tak sepaham, menjadi kebutuhan serius pada saat ini.

Pimpinan Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, Mohammad Nailur Rochman, S.IP., M.Pd. menegaskan, perbedaan pandangan di antara umat Islam merupakan rahmah. Janganlah kemudian mudah mempertentangkan perbedaan itu dan menganggap paling benar kemudian menganggap orang lain dengan cibiran atau cercaan.

Hakikat dan dakwah Islam mengajak masyarakat untuk menjadi lebih baik dalam memahami ajaran Islam. Bukan memperolok orang lain yang justru akan merusak nilai-nilai ajaran agama itu sendiri.

“Kita belajar dari para ulama pada generasi Walisongo, yang mampu mengubah kultur masyarakat menjadi lebih baik pada zamannya. Nah, itu pelajaran berharga yang bisa kita petik dan bisa dikembangkan pada zaman kita sekarang,” tutur Gus Amak, panggilan akrab Ketua PCNU Kota Pasuruan.

Pada satu kesempatan, Gus Amak menerima kunjungan Yayasan Enesis. Dipimpin Minggus Hadinata, Brand Activity Executive (BAE) East Java PT Sari Enesis Indah bersama timnya. Ia mengaku gelisah dengan model dakwah yang cenderung menghujat pemahaman keagamaan orang lain.

Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan, mengkolaborasikan pengembangan sistem pendidikan dan teknologi pendukungnya. Di antaranya, para santri mampu mewujudkan salah satu teknologi terapan unggulan dalam hal edukasi keuangan dan kewirausahan.

Berbagai ikhtiar, keikhlasan, semangat, dan doa, bagi Gus Amak, menjadi kunci Bayt Al Hikmah untuk terus mengembangkan lembaga pendidikannya. Kini, lebih dari 900 santri sedang menuntut ilmu di pesantren yang didirikan KH Idris Hamid, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan.

Dalam dakwah, sebagaimana diterapkan kepada para santri di Bayt Al Hikmah, menurut Gus Amak, dengan memperhatikan nilai-nilai normatif dalam agama Islam, yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebudayaan.

“Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri berdasarkan kemauan penyelenggara. Unsur orangtua santri dan diri santri harus sangat diperhatikan. Tentu tujuannya agar santri dan orang tua santri merasa nyaman dan terpenuhi kebutuhannya dalam hal pelayanan pendidikan,” tutur Gus Amak.

Kepedulian Plossa untuk Pesantren

Pada kesempatan itu, Gus Amak sekaligus menerima paket sejumlah barang yang bisa dimanfaatkan bagi para santri, berupa Plossa mini 720 pcs, Plossa reguler 216 pcs dan Amunizer 500 sachet, yang diserahkan Minggus Hadinata dari Yayasan Enesis.

“Memasuki musim hujan para santri tetap harus menjaga kesehatan. Misalnya, mewaspadai munculnya virus demam berdarah secara dini,” tutur Minggus.

“Kami sangat peduli terhadap pelaksanaan proses pendidikan pesantren di Jawa Timur. Karena itu, selama pandemi Covid-19, sebanyak 23 pondok pesantren menjadi sasaran kepeduliannya agar para santri tetap belajar dengan baik, karena imunitas kesehatannya terjaga dengan baik,” tuturnya.

Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta membantu mencegah demam berdarah dan tetap mewaspadai penyebaran Covid-19 di pesantren-pesantren. Apalagi, di Jawa Timur yang merupakan gudangnya pesantren di Indonesia.

Ia menjelaskan tentang manfaat dari produk yang disumbangkan yang telah disalurkan ke pesantren.

“Plossa inhaler ini memiliki fungsi yang bisa melegakan saluran pernafasan. Caranya dioleskan di kain bagian luar masker tiga kali setiap 15 menit sekali, mampu mengusir virus dan napas menjadi plong, karena memiliki kandungan menthol,” kata Minggus, seraya menambahkan, Plossa ada 3 varian, yang salah satu variannya (Plossa Hijau) mengandung eucalyptus.

Sedang Amunizer merupakan minuman herbal alami, yang di dalamnya terkandung buah aldeberry dan zinc yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh secara maksimal, agar tidak gampang sakit.

“Jadi lebih dari vitamin C biasa,” tutur Minggus, menambahkan, Plossa mini dan Amunizer sudah bisa dibeli di supermarket, apotek dan toko-toko terdekat.

Zat Aktif Eucalyptol

Seperti diketahui, Badan Litbang Kementerian Pertanian berhasil melakukan uji lanjutan terhadap eucalyptus. Hasilnya,
zat aktif Eucalyptol dapat menjadi pilihan pengobatan yang potensial, karena berdasarkan hasil uji molekuler docking mampu mengikat Mpro pada virus SARS-CoV-2 sehingga sulit bereplikasi.

Daun eucalyptus memang sudah dikenal sejak lama memiliki banyak khasiat dalam meredakan penyakit seperti gejala batuk, pilek, hidung tersumbat dan penyakit lainya. Eucalyptus sudah banyak digunakan dalam pengobatan di Cina, India, Yunani dan eropa selama ribuan tahun sebagai produk minyak angin, aromaterapi dan balsem. Dalam produk Plossa terdapat kandungan eucalyptus. Yakni, Plossa Minyak Angin Aromaterapi Eukaliptus.

Eucalyptus adalah jenis tanaman asli benua Australia, namun saat ini tanaman eucalyptus sudah banyak tumbuh diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Hingga Saat ini ada lebih dari 400 spesies eucalyptus yang berbeda.

Tanaman ini memiliki kulit kayu yang memiliki getah, tanaman ini memiliki batang yang panjang dan daun melingkar yang daunya sulit dicerna jika dimakan secara utuh. Tanaman eucalyptys memiliki khasiat yang berasal dari minyak atsiri, minyak ini berasal dari daun eucalyptus, daun ini kemudian dikeringkan, lalu dihancurkan dan selanjutnya disuling untuk mendapatkan minyak esensial. Nah minyak inilah yang digunakan sebagai parfum, antiseptic, bahan kosmetik dan lain-lain.

Daun Eucalyptus yang diproses dengan disuling akan menghasilkan minyak yang tidak berwarna namun memiliki aroma yang kuat, minyak ini mengandung 1,8 – cineole yang biasa juga dikenal sebagai eucalyptol. (Red)

Leave a reply