Kehadiran Pesantren Menghidupi Perekonomian Masyarakat, KH Rohmatul Akbar: Prokes Diperketat, Santri Disiapkan Plossa

Belum lama ini, Badan Litbang Kementerian Pertanian berhasil melakukan uji lanjutan terhadap eucalyptus. Hasilnya, zat aktif Eucalyptol dapat menjadi pilihan pengobatan yang potensial, karena berdasarkan hasil uji molekuler docking mampu mengikat Mpro pada virus SARS-CoV-2 sehingga sulit bereplikasi.
0
246
Bagikan Sekarang

JOMBANG — Pengasuh Pesantren Darul Ulum Ar-Risalah KH Rohmatul Akbar menegaskan, masyarakat di sekitar pondok pesantren menjadi penopang keberhasilan proses hubungan dengan para santri. Kehadiran pesantren berpengaruh baik bagi roda perekonomian masyarakat.

“Kami justru terbantu dengan masyarakat yang membuka toko-toko, yang menyediakan kebutuhan para santri,” tutur Gus Bang, panggilan akrab Anggota Majelis Pimpinan Pesantren Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Jombang bagian Ketertiban dan Kemananan.

Meskipun di Pesantren Darul Ulum, Rejoso Jombang, juga terdapat koperasi pesantren yang ada di setiap asrama. Hal itu bukan semata-mata untuk mengambil keuntungan, melainkan menyediakan sarana bagi kelancaran pendidikan para santri.

Gus Bang menambahkan, hubungan masyarakat dan pondok pesantren menjadi berpengaruh di masa pandemi Covid-19. Misalnya, para santri tak diperkenankan untuk keluar area pondok pesantren untuk menjaga dan ikhtiar penanggulangan virus Corona.

“Dalam kondisi seperti inilah, kami harus menyadari akan pentingnya Protokol Kesehatan bagi para santri dan santriwati,” tutur Gus Bang.

Kepedulian Masyarakat pada Santri, Termasuk Plossa

Menurutnya, roda pengorganisasian di pesantrennya tetap berjalan dengan baik. Bahkan, seringkali ada pihak yang hendak menyumbang ditolaknya. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kemandirian pesantren, sekaligus menghindari adanya ketergantungan dari pihak lain.

“Hal ini menjadi tekad kami. Karena itu, kalau ada bantuan saat ini, kami berharap ini yang terakhir saja,” tutur Gus Bang, saat menerima tim dari PT Sari Enesis Indah, di kediamannya, di kompleks Pesantren Darul Ulum Ar-Risalah, Rejoso Jombang, belum lama ini.

Minggus Hadinata, Brand Activity Executive (BAE) East Java PT Sari Enesis Indah bersama Tim dari Jombang, berkesempatan menyampaikan bantuan Plossa dan Amunizer, yang bisa dimanfaatkan para santri. Berupa Amunizer Vitamin C 1000Mg Sachet sebanyak 2.160 atau 5 karton dan Plossa inhaler Aromaterapi sebanyak 720 buah. Selain itu, ditambah Plossa berukuran mini dan Air Sejuk, air kesehatan.

“Alhamdulilla, kami sangat senang. Kami mengucapkan banyak terima kasih. Insya Allah, kami sampaikan pada Majelis Pimpinan Pesantren Pondok Pesantren Darul Ulum. Insya Allah, semua ini bermanfaat bagi para santri dan ustadz di sini,” tutur Gus Bang.

Kepedulian seperti ini, tak hanya dilakukan di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Tapi, juga di sejumlah pondok pesantren lainnya di Jawa Timur, yang telah menjadi program peduli PT Sari Enesis Indah.

Minggus Hadinata menjelaskan, pihaknya sangat peduli terhadap pelaksanaan proses pendidikan pesantren di Jawa Timur. Karena itu, selama pandemi Covid-19, sebanyak 18 pondok pesantren menjadi sasaran kepeduliannya agar para santri tetap belajar dengan baik, karena imunitas kesehatannya terjaga dengan baik.

“Kami menyadari, di masa pandemi ini peran tiap sektor sangat dibutuhkan untuk membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 baik di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan, khususnya di pesantren-pesantren, yang aktif setia harinya,” tutur Minggus Hadinata.

Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta membantu mencegah penyebaran Covid-19 di pesantren-pesantren di Jawa Timur yang jumlahnya terbanyak di Indonesia.

Menurutnya, bantuan Plossa yang disalurkan ke pesantren ini bisa menjadi solusi mencegah penyebaran virus.

“Plossa inhaler ini memiliki fungsi yang bisa melegakan saluran pernafasan. Caranya dioleskan di kain bagian luar masker tiga kali setiap 15 menit sekali, mampu mengusir virus dan napas menjadi plong, karena memiliki kandungan menthol,” kata Minggus, seraya menambahkan, Plossa ada 3 varian, yang salah satu variannya (Plossa Hijau) mengandung eucalyptus.

Sedang Amunizer merupakan minuman herbal alami, yang di dalamnya terkandung buah aldeberry dan zinc yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh secara maksimal, agar tidak gampang sakit.

“Jadi lebih dari vitamin C biasa,” tutur Minggus, menambahkan, Plossa mini dan Amunizer sudah bisa dibeli di supermarket, apotek dan toko-toko terdekat.

Kandungan Zat Aktif Eucalyptol

Belum lama ini, Badan Litbang Kementerian Pertanian berhasil melakukan uji lanjutan terhadap eucalyptus. Hasilnya, zat aktif Eucalyptol dapat menjadi pilihan pengobatan yang potensial, karena berdasarkan hasil uji molekuler docking mampu mengikat Mpro pada virus SARS-CoV-2 sehingga sulit bereplikasi.

Daun eucalyptus memang sudah dikenal sejak lama memiliki banyak khasiat dalam meredakan penyakit seperti gejala batuk, pilek, hidung tersumbat dan penyakit lainya. Eucalyptus sudah banyak digunakan dalam pengobatan di Cina, India, Yunani dan eropa selama ribuan tahun sebagai produk minyak angin, aromaterapi dan balsem. Dalam produk Plossa terdapat kandungan eucalyptus. Yakni, Plossa Minyak Angin Aromaterapi Eukaliptus.

Eucalyptus adalah jenis tanaman asli benua Australia, namun saat ini tanaman eucalyptus sudah banyak tumbuh diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Hingga Saat ini ada lebih dari 400 spesies eucalyptus yang berbeda.

Tanaman ini memiliki kulit kayu yang memiliki getah, tanaman ini memiliki batang yang panjang dan daun melingkar yang daunya sulit dicerna jika dimakan secara utuh. Tanaman eucalyptys memiliki khasiat yang berasal dari minyak atsiri, minyak ini berasal dari daun eucalyptus, daun ini kemudian dikeringkan, lalu dihancurkan dan selanjutnya disuling untuk mendapatkan minyak esensial. Nah minyak inilah yang digunakan sebagai parfum, antiseptic, bahan kosmetik dan lain-lain.

Daun Eucalyptus yang diproses dengan disuling akan menghasilkan minyak yang tidak berwarna namun memiliki aroma yang kuat, minyak ini mengandung 1,8 – cineole yang biasa juga dikenal sebagai eucalyptol. (*)

Leave a reply