Kacang Panjang, Solusi Bubidaya bagi Petani Jember

0
668
Bagikan Sekarang

Jember — Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cabang Jember memberikan alternatif kepada para petani untuk beralih kepada budidaya kacang panjang. Apalagi sumber penghasilan petani yakni tembakau kurang menguntungkan.

Hal ini disampaikan penasehat LPPNU Cabang Jember, H Slamet Sulistiyono bahwa budidaya kacang panjang memiliki prospek yang menjanjikan. Hasilnya lebih menguntungkan dibanding menaman padi, jagung dan bahkan tembakau.

“Kacang panjang dibeli perusahaan. Harganya tidak fluktuatif karena ditentukan di awal. Jadi untungnya sudah kelihatan. Petani tinggal merawat agar kacang panjang tumbuh sehat dan subur,” katanya, Senin (19/12).

Untuk keperluan tersebut, LPPNU Cabang Jember menjalin kemitraan dengan sebuah perusaan pembenihan swasta guna memproduksi kacang panjang. Untuk tahap awal, kemitraan bakal melibatkan petani, terutama pengurus NU di tingkat MWC dan ranting. Selain bantuan benih kacang panjang dari perusahaan sebanyak 20 kilogram setiap hektar, personil LPPNU yang sudah dilatih perusahaan juga siap memberikan pendampingan sejak penanaman hingga panen.

“Hasil panen, sepenuhnya milik petani. Tidak dibagi hasil. Pendamping juga gratis. Petani cuma membayar ganti rugi benih,” jelasnya.
Program budidaya kacang panjang tersebut sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 1990, dan dikembangkan di beberapa daerah di luar pulau Jawa. Dan ternyata berhasil meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.

“Selain di Jember, saat ini juga sedang dikembangkan di Lampung, Banten, Jawa Tengah dan Bali. Syaratnya juga gampang, petani hanya wajib menyediakan lahan seluas minimal 1.000 M2,” urainya pria yang juga Direktur PT Benih Citra Asia itu. (NUo/full)

Leave a reply