Haul KH Ali Manshur, Pencipta Shalawat Badar, Digelar di Rengel Tuban dan Banyuwangi
SURABAYA — Peringatan wafat KH Ali Manshur, pencipta Shalawat Badar, yang wafat pada 26 Muharram 1392, tahun 1971 dalam hitungan masehi, tahun ini akan digelar dua malam berturut-turut, di dua kota berbeda, Tuban dan Banyuwangi. Event di Tuban digelar Selasa (23/8) malam ini oleh keluarga almarhum bersama TV9 Nusantara yang dipusatkan di Makam KH Ali Manshur di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Sementara PCNU Kabupaten Banyuwangi, memperingati Haul pada Rabu (24/8) malam dalam kemasan Shalawat Merdeka sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Masjid KH Ali Manshur di kompleks Kampus Institut Teknologi dan Sains (ITS NU) Banyuwangi.
Saiful Islam Ali, putra bungsu KH Ali Manshur menyampaikan, Haul di Tuban digelar besar-besaran dalam lima tahun terakhir di kompleks makam almarhum yang terletak di kompleks Perguruan Syiar Islam, di Desa Maibit, Rengel, Tuban. “Alhamdulillah bisa istiqamah, tempat dukungan banyak pihak,” tambah penulis buku Biografi Sang Penggubah Shalawat Badar ini.
Seperti diketahui, dalam Haul ke-51 tahun lalu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Perawansa memberikan Penghargaan Pin Emas Jer Basuki Mawa Bea sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan pemerintah provinsi Jawa Timur terhadap Karya Shalawat Badar yang dikenal luas di seluruh dunia. Saat ini, Gubernur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwasata Jawa Timir sedang mengajukan Shalawat Badar sebagai Warisan Tak Benda (WTB).
“Saya dapat info, pemerintah Jawa Timur juga mengajukan Shalawat Badar untuk mendapat penghargaan dari Presiden,” imbuhnya sambil menyampaikan terima kasih atas perhatian semua pihak.
Sementara, KH. Ali Makki Zaini, Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi menyebutkan gelaran Haul KH Ali Manshur sebagai bentuk pendidikan sejarah kepada masyarakat luas, bahwa Shalawat Badar diciptakan pada 1962 di Kota Banyuwangi yang notabene saat itu menjabat sebagai Ketua PCNU Banyuwangi sekaligus anggota konstituante utusan partai NU. Shalawat Badar diciptakan dalam situasi genting, menyusul dibubarkannya Konstituante oleh Presiden Soekarno, menyusul kegagalan parlemen melakukan amandemen terhadap UUD, dan mulai menguatnya PKI. “Banyuwangi merupakan situs sejarah bagi latar diciptakannya Shalawat Badar untuk keutuhan NKRI, karenanya Haul kali ini kita beri tajuk Shalawat Merdeka dihadiri seluruh pengurus NU se Banyuwangi,” sambungnya.
TV9 Nusantara akan menyiarkan secara langsung kedua momen tersebut. Untuk Haul di maqbarah KH Ali Manshur di Renhel Tuban, akan disi majelis Shalawat, Kirim doa dan Tahlil oleh Habib Achmad Edrus Alhabsyi, A’wan Syuriyah PBNU dan KH Abdul Matin Jawahir, Wakil Rois PWNU Jawa Timur. Sedangkan Mau’idzah Hasanah akan disampaikan oleh Habib Musthofa Alydrus (Bangilan, Tuban). Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kepala Disbudpar Jawa Timur akan menyampaikan apresiasi pemerintah terhadap Shalawat Badar. (Red)