Gus Ali: Relevansi Kebahagiaan Hidup dan Maulid Nabi Muhammad SAW

0
415
Bagikan Sekarang

SURABAYA — KH Agoes Ali Masyhuri, mengungkapkan, kunci kebahagiaan hidup adalah mengimani Rasulullah SAW, menjunjung tinggi, memuliakan, melaksanakan ajaran-ajarannya serta membelanya.

“Merayakan Maulud Nabi SAW dan Gemar bershalawat merupakan dua di antara banyak cara memuliakan Rasulullah SAW,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo.

Gus Ali memberikan contoh masyarakat madura, yang kaya dan yang miskin sama-sama antusias merayakan Maulid Nabi SAW. Walaupun miskin tetap saja orang madura nekat mengundang orang ke rumah sederhananya untuk bersama-sama merayakan Maulud Nabi SAW, sebab itulah kunci kebahagiaan Dunia Akhirat.

Gus Ali mengungkap hal itu di depan warga Simorejo Surabaya, Rabu malam, 4 Desember 2019, merayakan Maulud Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan dimulai dengan shalat Isya’ berjamaah di Mushalla Nurul Islam Simorejo, yang dilanjutkan dengan acara informal berupa ramah tamah Cak Firman dengan tokoh setempat.

Dalam tausiyahnya, Gus Ali juga bercerita bahwa seorang Profesor Unair bertanya kepadanya tentang siapa orang yang kali pertama merayakan Maulud Nabi SAW.

Gus Ali menjawab “Baginda Rasulullah SAW sendiri yang pertama kali merayakannya”. Profesor tersebut kaget “kok begitu gus?”. Gus Ali menjawab “Lha ketika ditanya oleh sahabat kenapa suka berpuasa Senin dan Kamis, Rasulullah SAW menjawab karena Senin merupakan hari kelahiran saya”.

Jadi orang yang kali pertama merayakan kelahiran Baginda Rasulullah SAW adalah Baginda Rasulullah SAW sendiri. Bamun berupa puasa bukan berupa potong kue dan tiup lilin.

Masyarakat Surabaya menyatakan kebahagiaannya, dapat merayakan Maulud Nabi Muhammad SAW bersama warga Simorejo Surabaya.

“Kita semua adalah pancaran Nur Muhamad, Nur Muhammad diciptakan jauh sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta dan manusia. Maka merayakan Maulud Nabi SAW sama halnya dengan memperingati dan memuliakan asal muasal kita sendiri” kata Firmansyah Ali, Pengurus Harian LP Ma’arif NU Jatim yang sekaligus Bendahara Umum IKA PMII Jawa Timur ini.

Ada keunikan dalam acara tersebut, sesaat sebelum Gus Ali tiba, hujan sempat turun, namun begitu gus Ali tiba, hujan berhenti. Begitu Gus Ali hampir selesai ceramah, beliau bilang bahwa sebentar lagi hujan akan turun, dan benar sekali hujan turun begitu gus Ali hendak mengakhiri ceramahnya. (Red)

Leave a reply