Guru NU Harus Paham Arti Ahlussunnah Waljamaah

0
569
Bagikan Sekarang

Mojokerto — Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) harus menanamkan sikap toleransi terhadap muridnya, baik itu guru biologi, fisika maupun olahraga. Sehingga akan menciptakan keutuhan NKRI lahir dan batin.

Hal tersebut disampaikan Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri Konggres II Pergunu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jatim, Kamis (27/10) malam.

“Jadi Pergunu, apakah dia guru fisika, biologi, atau olahraga sekalipun, dia harus paham apa arti Ahlussunnah Waljamaah. Di manapun mereka berada akan menanamkan toleransi,” terang Khofifah.

Menurut Ketua Umum PP Muslimat NU ini, Pergunu adalah elemen kekuatan NU yang luar biasa. Sebab kekuatan pesantren di NU, kemudian kekuatan madrasah-madrasah di NU akan banyak tergantung pada kualitas guru-gurunya.

“Asosiasi dari Pergunu menjadi bagian sangat signifikan untuk meningkatkan peran NU, terutama menyiapkan anak didik warga bangsa dengan nilai-nilai yang pasti di dalamnya ada pembelajaran, pemaknaan dan pemahaman. Termasuk pemaknaan secara lebih implementatif apa itu Ahlussunnah Waljamaah,” ucap Menteri Sosial RI tersebut.

Jika mereka memahami itu, sambung Khofifah, maka ada konsep toleransi di dalamnya. Untuk Indonesia yang beragam dan heterogen, tentu toleransi itu sangat penting. Pasalnya itu yang akan membangun NKRI utuh lahir dan batin. ‪
“Saya kira inilah yang akan menjadi revitalisasi kongres kedua Pergunu, karena capaiaan akademis yang bagus tidak akan menjadi bagus kalau tidak diimbangi dengan keharmonisan di dalamnya,” tandasnya. (Okz/saiful)

Leave a reply