Disowani Gubernur, Para Kiai NU Jaga Kekompakan Ulama – Umaro

Bagikan Sekarang

SURABAYA — Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar bersyukur sekaligus menyambut kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Bagi kami, bersama para kiai sepuh lainnya, pertemuan dengan Bu Khofifah menjadi bukti bahwa Jawa Timur tetap bersatu. Ya, dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, ada proses politik, Pilgub macam-macam. Sebelumnya, ada kakhawatiran ada friksi macam-macam,” katanya.

Hal itu diungkapkan Kiai Marzuki, menyusul adanya pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, bersama jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Senin 25 Februari 2019.

Gubernur Jatim disambut jajaran Syuriah, KH Anwar Mansur, KH Anwar Iskandar, KH Agoes Ali Masyhuri, KH Ubaidillah Faqih, KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, KH Nuruddin A Rahman, KH Abdurrahman Navis, dan perwakilan dari Mustasyar NU, KH Zainudin Djazuli, serta Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar berserta jajarannya.

Ini merupakan kunjungan pertama setelah kedua pemimpin pemerintahan di provinsi ini dilantik.

Sebelumnya, Khofifah pun pernah melakukan kunjungan ke para kiai sepuh di PWNU Jatim, menyusul ditetapkannya sebagai gubernur terpilih dalam Pemilihan Gubernur Jatim 2018.

Dalam pertemuan itu, berlangsung penuh kekeluargaan. Khofifah bersama rombongan tiba di kantor PWNU Jatim sekitar pukul 12.30 WIB.

Menurut Kiai Marzuki, pertemuan tersebut menegaskan adanya kekompakan antara ulama dan umaro. Terutama dalam membangun Jatim menjadi lebih baik.

“Intinya mengkonkretkan Jatim tetap jadi satu. Jadi ulama kompak, NU kompak, pejabat kompak, rakyat juga tetap kompak untuk Jatim satu,” terang Kiai Marzuki.

Senada juga disampaikan Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, mengatakan bahwa PWNU menyambut hangat kedatantan Khofifah.

“Sembari teriring harapan kami semua pada beliau selaku gubernur bisa meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran bagi warga Jawa Timur,” kata Kiai Muttawakkil.

Ia berharap Jawa Timur bisa menjadi barometer nasional dan menjadi tonggak kemajuan di kawasan Indonesia Timur.

“Bu Khofifah ini adalah Ketua Muslimat NU, tentunya beliau sudah banyak pengalaman di bidang gerakan sosial dan dari segi birokrasi,” ucapnya.

Sementara Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Agoes Ali Mashuri menegaskan, PWNU siap membackup kepemimpinan Khofifah-Emil demi Jawa Timur sukses menjadikan kiblat nasional. Sebab, katanya, NU merupakan payung bangsa.

“Tentunya payung harus lebih besar dari yang dipayungi. Kalau payung kecil, kudanan kabeh, kepanasan kabeh (kehujanan semua, kepanasan semua),” kata Gus Ali, panggilan akrabnya.

Dan inilah yang, menurut Gus Ali, pentingnya sebuah kebersamaan, saling menjaga satu sama lain seperti fungsi payung.

“Semoga Bu Khofifah mampu mewujudkan Jatim semakin makmur, adil dalam kemakmuran, makmur dalam keadilan,” tegasnya. (Red)

Leave a reply