Pamekasan — Sebagaimana instruksi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Pengurus Cabang PCNU Pamekasan menggelar dzikir dan istighasah hari lahir ke-93 NU ke yang diawali khatmil Quran, Sabtu (23 April) pagi, dan berakhir jam 16.00 WIB.
Khatmil Quran yang dilaksanakan di Sekretariat PCNU Pamekasan, Jl. R. Abd. Aziz no. 95 Pamekasan tersebut diikuti seluruh Badan Otonom (Banom) NU. Bahkan tampak terlihat juga beberapa kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan.
Menurut KH. Taufiq Hasyim, Ketua PCNU Pamekasan beberapa Kader PMII yang hadir karena diundang oleh panitia pelaksana. “Untuk sementara, berdasarkan hasil Muktamar ke-33 NU di Jombang, PMII kan masih Banom NU, jadi kami undang juga,” ujar alumni PMII Kediri tersebut. Pihaknya menuturkan, bahwa diakui atau tidak, PMII lahir dan merupakan tempat berkumpulnya anak muda NU.
“Itu faktanya. Masalah nanti hasil Kongres PMII menyatakan independen, itu bukan urusan kami lagi secara struktural,” jelas Ketua PCNU termuda dalam sejarah perjalanan NU Pamekasan tersebut.
Sementara itu, menurut Miftahul Munir, Sekretaris Umum PC PMII Pamekasan, pihaknya menghadiri acara tersebut sebagai bentuk penghormatan atas undangan yang diterima. “Kami menghadiri acara itu karena adanya undangan PCNU kepada PC PMII,” ujar Miftah, sapaan akrabnya.
Tidak hanya itu, alasan lain dikarenakan adanya ikatan kuat antara NU dan PMII secara kultural, lanjutnya. “Berdasarkan hasil kongres PMII ke X di Jakarta, PMII menyatakan interdependensi dengan NU. Jadi, kehadiran kami juga karena adanya visi yang sama antara NU dan PMII, yaitu menyebarkan faham Ahlussunnah Wal Jamaah,” ujar mantan Ketua Komisariat PMII STAI-MU Pamekasan tersebut.
Pihaknya mengklaim kehadiran beberapa kader PMII bukan karena Ketua PCNU saat ini juga kader PMII, lanjutnya.
“Memang tidak dipungkiri, bahwa beliau, Ketua PCNU juga kader PMII, namun terlepas dari semua itu, PMII hadir atas kultur Ahlussunnah Wal Jamaah,” pungkasnya.
Sumber: Pastiaswaja
Editor: Saiful