Bondowoso — Muslimat Nahdlatul Ulama yang sudah memiliki Laskar Anti-Narkoba dan Gerakan Pemuda Ansor yang mendirikan Badan Ansor Anti-Narkoba (Baanar) diharapkan menjalin sinergi dalam upaya mencegah dan memberantas narkoba.
Demikian disampaikan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa usai acara Deklarasi Baanar dan Pemuda-Santri Bondowoso Anti-Narkoba di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Tansil Wetan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (27/8) sore.
“Kalau di Muslimat Laskar Anti-Narkoba sudah keliling ke ranting-ranting, nah sekarang Ansor ini menyiapkan Badan Ansor Anti-Narkoba. Kalau ini bergerak bersama, dengan pesantren seluruh elemen lain, gerakan akan semakin massif,” ujar Menteri Sosial RI ini.
Ia juga menjelaskan, untuk Kementerian Sosial tugas dalam konteks narkoba adalah rehabilitasi sosial, sementara rehabilitas medis menjadi domain Kementerian Kesehatan. Ia mengajak kepada masyarakat untuk melapor bila menemukan penyalahguna narkoba ke nomor pusat layanan 1500171. “Ini bebas pulsa, supaya konsultasinya bisa lebih leluasa, bisa dikomunikasikan tujuh hari 24 jam,” tuturnya.
Kepala Nasional Baanar Iddy Muzayyad dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Mensos yang turut menyaksikan Deklarasi Badan Ansor Anti-Narkoba Bondowoso. Khofifah, katanya, adalah pembina dari Baanar itu sendiri.
Acara deklarasi tersebut dikemas dengan penyematan pin Baanar kemudian dilanjutkan penandatangan “Deklarasi Baanar, Pemuda dan Santri Anti-Narkoba.” Berikutnya, pemberian santunan kepada yatim piatu dan lansia oleh Mensos dan pemutaran film bahaya narkoba.
Deklarasi ini dihadiri Wakil Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin, Muspika dan Muspida, serta pengurus NU, santriwan-santriwati Pondok Pesantren Mambaul Ulum, PKH se-Kabupaten Bondowoso, dan wali santri Pesantren Mambaul Ulum. (Nuo/saiful)