Tuntunan Berdzikir dengan Menggerakkan Kepala

0
1053
Bagikan Sekarang

Oleh: Ustadz Ma’ruf Khozin*

Banyak dari ulama dan kiai kita saat berdzikir menggerakkan kepala, ke kanan dan ke kiri, baik saat dzikir thariqah maupun majlis dzikir. Ada yang mengatakan bahwa yang dilakukan tersebut sebagai bid’ah, tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad SAW dan lainnya.

Kita temukan riwayat para sahabat melakukan hal tersebut, seperti yang disampaikan dua ulama ahli hadis dan ahli sejarah, yakni al-Hafidz Ibnu Katsir dan al-Hafidz Ibnu Jauzi:
ﻭاﻟﻠﻪ ﻟﻘﺪ ﺭﺃﻳﺖ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻤﺎ ﺃﺭﻯ اﻟﻴﻮﻡ ﺷﻴﺌﺎ ﻳﺸﺒﻬﻬﻢ، ﻟﻘﺪ ﻛﺎﻧﻮا ﻳﺼﺒﺤﻮﻥ ﺻﻔﺮا ﺷﻌﺜﺎ ﻏﺒﺮا ﺑﻴﻦ ﺃﻋﻴﻨﻬﻢ ﻛﺄﻣﺜﺎﻝ ﺭﻛﺐ اﻟﻤﻌﺰﻯ، ﻗﺪ ﺑﺎﺗﻮا ﻟﻠﻪ ﺳﺠﺪا ﻭﻗﻴﺎﻣﺎ ﻳﺘﻠﻮﻥ ﻛﺘﺎﺏ اﻟﻠﻪ ﻳﺘﺮاﻭﺣﻮﻥ ﺑﻴﻦ ﺟﺒﺎﻫﻬﻢ ﻭﺃﻗﺪاﻣﻬﻢ، ﻓﺈﺫا ﺃﺻﺒﺤﻮا ﻓﺬﻛﺮﻭا اﻟﻠﻪ ﻣﺎﺩﻭا ﻛﻤﺎ ﻳﻤﻴﺪ اﻟﺸﺠﺮ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ اﻟﺮﻳﺢ
Sayidina Ali bin Abi Thalib berkata: “Demi Allah, sungguh aku telah melihat para sahabat Nabi Muhammad. Tidak aku lihat hari ini sesuatu yang menyerupai mereka. Sungguh para sahabat telah terlihat di pagi hari dalam keadaan rambut acak-acakan, di antara kedua mata mereka seperti lutut kambing, mereka telah bermalam karena Allah. Mereka bersujud, mereka bangun ibadah, membaca al-Quran dan mereka istirahat di antara dahi dan kaki mereka. Jika mereka telah bangun di pagi hari mereka berdzikir kepada Allah dengan bergerak seperti pohon yang bergerak di saat angin kencang.” (al-Bidayah wa An-Nihayah 8/7 da Sifat Ash-Shafwah 1/124)

Jadi sebenarnya mereka yang menuduh bid’ah itu tidak pernah dzikir banyak dan lama. Coba mereka ajak dzikir lama (seperti perintah Allah dalam Al-Ahzab 41) tanpa menggerakkan kepala, insya Allah tidak lama lehernya akan terasa nyeri otot.

*Anggota Dewan Pakar PW Aswaja NU Center Jatim.

Leave a reply