Jombang – Gerakan Ekonomi Islam Nusantara dideklarasikan saat peringatan haul ke-45 KH Abdul Wahab Chasbullah (Mbah Wahab), Sabtu (13/8/2016) malam. Gerakan ini sebagai kelanjutan dari Nahdlatut Tujjar (NJ) atau kebangkitan para saudagar yang pernah digagas Mbah Wahab sebelum mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).
Deklarasi tersebut, secara simbolis dilakukan dengan penandatanganan deklarasi oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, serta KH Hasib Wahab, salah seorang putra Mbah Wahab.
“Syirkah ini sebenarnya sudah berdiri sejak lama, sebagai kelanjutan dari Nahdlatut Tujjar, gagasan mbah Wahab,” kata Kiai Said sebelum membubuhkan tandatangan. NJ adalah gerakan pedagang, santri, yang betul-betul mandiri dalam bidang ekonomi dan tidak bergantung kepada siapa pun. “Nah, semangatnya kita hidupkan lagi dengan nama lain yakni Gerakan Ekonomi Islam Nusantara,” tandas kata Kiai Said.
Tujuan dari ekonomi Islam Nusantara adalah meningkatkan kemandirian serta kesejahteraan warga NU. Sebab, tak bisa dipungkiri hingga kini masih banyak nahdliyin yang hidup kekurangan. “Sehingga diharapkan dengan gerakan ini, warga NU bisa bahu-membahu satu sama lain untuk meningkatkan taraf hidupnya,” katanya di halaman Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Kiai Said berkeinginan memberi advokasi terhadap warga yang miskin. “Dengan gerakan ini, kita akan lakukan pemberdayaan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan,” imbuhnya.
Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengemukakan selama ini banyak warga NU yang belum tersentuh bantuan pemerintah, termasuk pesantren. “Hingga kini, pemerintah tidak pernah mengalokasikan anggaran bagi pendidikan pesantren. Padahal, sumbangsih pesantren terhadap bangsa sangat luar biasa,” tandasnya.
Ia kemudian menyontohkan pesantren tidak mendapatkan alokasi dari APBN. “Apa dosanya coba, sama-sma lembaga pendidikan,” sergahnya. Santri tidak dapat raskin, demikian pula saat naik bus kota, damri, kereta api tidak dapat diskon. Tapi kalau pelajar di diskon. Dosanya apa sih santri itu ko sampai didiskriditkan dengan siswa sekolah resmi,” terangnya.
Dalam waktu dekat, PBNU akan segera menginventarisir seluruh pengusaha dari kalangan nahdliyin sebagai tindak lanjut deklarasi Gerakan Ekonomi Islam Nusantara ini. Dari itulah kemudian program yang pernah digagas Mbah Wahab bisa terwujud.
“Kita menghimpun dulu pedagang-pedagang NU. Sebenarnya ada banyak yang sudah sukses. Ada yang punya pabrik solar cell, ada yang memiliki pabrik CPO, dan sebagainya. Tinggal dikonsolidasikan saja. Pada dasarnya ini nanti bentuknya pemberdayaan,” tandasnya.
Gagasan ini juga diapresiasi Khofifah. Baginya, gerakan bagi kebangkitan para saudagar NU sudah selayaknya dihidupkan kembali. “Hal ini sesuai dengan cita-cita Mbah Wahab yang pernah mendirikan Nahdlatut Tujjar,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU ini usai menandatangani deklarasi. (saiful)