Pertimbangan Panita Konferwil NU Jatim Memilih Pondok Lirboyo

0
871
Bagikan Sekarang

pesantren lirboyo

Kediri, NU Online
Permusyawatan tertinggi Nahdlatul Ulama tingkat wilayah Jawa Timur akan berlangsung Sabtu hingga Ahad (28-29/7). Kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri. Dipilihnya pesantren ini dengan banyak pertimbangan, termasuk telah memiliki pengalaman.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua Panitia Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jatim, M Koderi. “Panitia tidak perlu melakukan visitasi dan kelayakan lokasi karena memang Pesantren Lirboyo telah berpengalaman menjadi tuan rumah kegiatan NU,” katanya, Sabtu (28/7).
Menurut Koderi, penunjukan pesantren tersebut dengan banyak pertimbangan. “Pertama karena pesantren memiliki sejarah yang sangat kental terkait perjalanan NU,” ungkapnya. Para pengasuh dan kiai di pesantren ini memiliki kiprah dan khidmat yang demikian kental bagi dinamika NU, lanjutnya.
“Kami yakin, ketika disebut Pesantren Lirboyo maka akan banyak kenangan dari para alumni dan pegiat NU saat ini terhadap para kiai dan pesantren tersebut,” kata aktivis Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama atau ISNU ini.
Tidak semata masalah rekam jejak dan sejarah, yang tentu saja menjadi pertimbangan utama adalah soal kesiapan. “Pesantren Lirboyo sudah terbiasa menjadi tuan rumah kegiatan NU berskala regional, nasional bahkan internasional,” jelasnya. Termasuk Muktamar NU pernah diselenggarakan di pesantren ini dan berjalan dengan sukses, lanjutnya.
Sejumlah fasilitas akan dioptimalkan untuk menampung antusias peserta. “Baik peserta resmi dari utusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur, hingga penggembira Konferwil,” katanya.
Prinsipnya, segala kebutuhan selama Konferwil telah disiapkan panitia. Dari mulai ruangan untuk sidang pleno, juga siding komisi maupun penginapan. “Insyaallah seluruhnya sangat memadai dalam menampung semangat peserta Konferwil,” pungkas Koderi.
Konferensi Wilayah NU Jatim akan berlangsung Sabtu hingga Ahad (28-29/7). Tidak semata memperbincangkan para pengurus baru, kegiatan ini juga diisi dengan sejumlah sidang komisi yang menarik perhatian khalayak. Seperti pada bahtsul masail yang akan memberikan penjelasan terkait acara televisi yang digandrungi pemirsa yakni ‘Karma’.
Persoalan lain juga akan diperbincangkan, khususnya terkait evaluasi kepengurusan periode sebelumnya dan berbagai rekomendasi terkait program untuk kepengurusan lima tahun mendatang. (Ade Nurwahyudi/Ibnu Nawawi). sumber nu.or.id

Leave a reply