
Surabaya – Terbayang bagaimana membangun komunikasi serta konsolidasi organisasi saat segalanya tidak mendukung? Kendaraan jarang ditemukan, ongkos naik angkutan juga menjadi beban. Belum lagi jauhnya lokasi yang harus dijangkau. Apalagi yang melakukannya adalah perempuan dan masih berstatus sebagai pelajar.
Pengalaman tersebut disampaikan Nyai Hj Nur Zainab Nur pada acara halal bihalal dan silaturahim Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) lintas generasi, Ahad (24/7/2016). Kegiatan yang berlangsung di aula PWNU Jatim, jalan masjid al-Akbar Timur Surabaya tersebut juga menjadi ajang berbagi pengalaman.
Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Jatim yang tetap semangat meskipun hadir dengan menggunakan kursi roda tersebut mengingatkan para aktifis kekinian untuk bisa belajar ketulusan kepada para pendahulu. “Untuk dapat melakukan konsolidasi, dulu kami harus rela numpang truk karena kendaraan memang terbatas dan tidak memiliki ongkos yang cukup,” terangnya.
Demikian pula untuk memantau perkembangan organisasi, undangan rapat sering dititipkan lewat secarik kertas untuk dapat memastikan akan melaksanakan koordinasi di waktu dan tempat yang telah ditentukan. “Kami sangat menghargai kesempatan bertemu,” kenangnya.
Meskipun sebagai pelajar perempuan, para pegiat IPPNU kala itu tidak ingin dipandang sebelah mata oleh kalangan IPNU. “Saat akan ada rapat bersama IPNU, kami melakukan rapat sebelumnya untuk membahas sejumlah persoalan sekaligus membagi siapa yang akan menjadi juru bicara,” katanya. Dengan demikian ketika rapat berlangsung, utusan IPPNU dapat menyampaikan pandangan dan aspirasi, bukan sekedar menjadi pelengkap, lanjutnya disambut tepuk tangan hadirin.
Nyai Hj Nur Zainab Nur kemudian menceritakan bagaimana para pelajar perempuan NU kala itu harus mendatangi para pengusaha dan kantor pemerintah untuk mendapatkan dana ketika hendak menyelenggarakan kegiatan. “Satu demi satu kami datangi,” kata perempuan yang kini tinggal di Sidoarjo tersebut.
Kepada anak muda NU yang hadir, ia juga mengingatkan jangan termotivasi mencari jabatan. “Saat aktif di NU, jangan sekali-kali memiliki motivasi merebut jabatan, apalagi untuk mendapatkan keuntungan materi,” katanya serius.
Di akhir paparannya, kembali mantan Ketua PW Muslimat NU Jatim ini mengingatkan para aktifis IPNU dan IPPNU era kekinian untuk menjaga ketulusan niat dan juga kekompakan. “Jaga terus niat kalian dan tetap kompak,” pungkasnya.
Sejumlah ketua dan aktifis PW IPNU dan IPPNU Jatim dari berbagai angkatan hadir pada kegiatan tersebut. Bahkan mantan Ketua Umum PP IPNU, H Abdullah Azwar Anas turut hadir dan memberikan sambutan. (saiful)