Kunjungi PWNU, PDIP Siap Jaga Kebersamaan

0
510
Bagikan Sekarang

Surabaya — PDI Perjuangan Jatim akan terus melakukian komunikasi serta silaturahim dengan NU. Hal tersebut penting demi membincang sejumlah permasalahan umat.

Hal ini antara lain yang mengemuka ketika rombongan DPD PDIP Jatim yang dipimpin ketuanya, Kusnadi, melakukan kunjungan ke kantor PWNU Jatim, Kamis (28 April 2016). KH Mutawakkil Alallah dan pengurus harian lain menerima rombongan partai moncong putih tersebut.

Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari mengatakan, silaturahim dengan nahdliyyin penting dilakukan di provinsi ini. Sebab, jelas Untari, Jatim yang merupakan basis NU, sebagian besar juga merupakan basis PDI Perjuangan.

Upaya mempererat tali silaturahmi antara PDIP dengan NU, khususnya di Jatim, jelas Untari, memiliki arti strategis. “Karena Jatim ini didominasi warna merah dan hijau, selain warna-warna yang lain. Merah diwakili PDIP, hijau diwakili NU,” kata Sri Untari, usai silaturahim.

Silaturahim dengan NU, tambahnya, juga akan dilakukan DPC PDI Perjuangan di 38 kabupaten/kota, sampai ke PAC PDI Perjuangan di semua kecamatan se-Jawa Timur. DPC-DPC nanti berkoordinasi dengan PCNU setempat, dan PAC dengan MWC NU, sehingga tercipta hubungan struktural yang harmonis.

“Karena itu, diperlukan pertemuan yang tak hanya sekali dua kali. Tapi akan dilakukan secara rutin, berkala, untuk mendiskusikan hal-hal strategis di Jatim, dan juga yang bersifat praktis dalam membangun kesejahteraan rakyat melalui PDIP dan NU,” papar perempuan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini.

Tak sekadar silaturahmi, menurut dia, PDIP dan NU akan membahas persoalan strategis menyangkut ideologi negara, dan utamanya bagaimana meningkatkan kemakmuran rakyat Jawa Timur. Kerjasama yang akan dijalin, menyangkut bidang hukum, ekonomi, keagamaan dan kesejahteraan.

Apalagi, ungkapnya, angka kemiskinan di provinsi ini sekarang masih 12 persen. “Jika nanti kita bergerak bersama, seperti menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan dengan berbagai program, maka hal itu akan sangat membantu,” ujar politisi asal Kota Malang tersebut.

Kebersamaan antara PDIP dengan NU, imbuh Untari, sebenarnya bukan hal yang baru. Back goundnya, ungkap Untari, adalah faktor kesejarahan, seperti antara KH Abdurrahman Wahid dengan Megawati Soekarnoputri, juga antara Presiden pertama RI Soekarno dengan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.

Juga bagaimana kemudian NU menjadi garda terdepan setelah kaum nasionalis untuk kepentingan melestarikan, merawat dan mengamalkan Pancasila. “Sehingga ketika dua kelompok kekuatan rakyat ini bersatu, maka, Jatim sebagai sebuah provinsi penyangga Indonesia, akan menjadi kuat dan kokoh,” pungkasnya. (BJ/saiful)

Leave a reply