Talkshow Pergerakan : Berpolitiklah dengan Elegan

Jombang – Kepengurusan Komisariat PMII Darul ‘Ulum Jombang mempunyai nahkoda baru. Terhitung kepemimpinan dalam Komisariat Darul Ulum sudah masuk angka 34. Ketua Komisariat Darul’ Ulum pertama adalah sahabat Junaedi Hidayat, dan saat ini Zihan Umami adalah Ketua Komisariat yang ke 34 dalam periode 2021-2022. Pelantikan kepengurusan itu dirangkai dengan Talkshow Pergerakan dengan tema “PMII Darul ‘Ulum Bisa Apa?” pada Ahad (28/03/2021) di Aula Universitas Darul’ Ulum Jombang. Berlangsung pada siang hari hingga pukul 16.45. Seru dan dialogis. Hadir dalam Pelantikan itu para alumni dari lintas generasi, Rektor Universitas Darul Ulum Dr. H. Amir Maliki, para pimpinan Rektorat dan Yayasan, pengurus cabang PMII, pengurus komisariat dari beberapa kampus, dan para kader PMII.
Talkshow Pergerakan menghadirkan empat narasumber atau pemantik yang diklasifikasi menjadi empat bagian, yaitu Tim Staf Khusus Presiden Sociopreneur Sawitri Wulansari menyoroti sisi politik, Ketua Umum Persatuan Dosen Agama Islam (Persada) Nusantara Jatim Yusuf Suharto menyoroti sisi keaswajaan, Dekan FKIP Suhudi menyoroti sisi kependidikan, dan Ketua TPP Jombang, M. Maghfuri menyoroti sisi advokasi. Syuhudi dalam paparanya menyampaikan bahwa banyak mahasiswa yang belum menghayati Aswaja,
“Aswaja itu dikaji dan dihayati.
Trisula itu sebagai grand strategi. Jadi bukan sesuatu yang menakutkan
Trisula itu membangun manusia. Slogan Kiai Mustain, berotak london, berhati masjidil haram.
Ditempuh dengan dua strategi, pesantren dan tarekat.
Untuk otak london ya perguruan tinggi melalui tridarma. Menjadi manusia lahir batin.
Mantan aktivis PMII ini mendorong agar masjid menjadi pusat kegiatan.
“Gunakan masjid sebagai pusat kajian keagamaan. Buatlah kajian rutin Aswaja di Masjid al Mustain Undar. Berharap yang menggerakkan adalah kader PMII.”
Adapun Maghfuri dalam konteks contoh advokasi kepada petani menyatakan,
“Kita itu membangun kesadaran. Yang mengatasi masalah ya petani. Jangan merasa kita tak punya masalah apa-apa. Coba dikenali.”
Wulan menyampaikan tentang,
“Manusia itu sehari-hari bergelut dengan politik.
Kita harus percaya diri. Layak bermanfaat untk masyarakat.
Politik itu gerakan untk kebaikan.
” Jadi orang yg luwes, gak kaku. Menerima pendapat orang lain. Harus tegas.
Teges biar pantes
Melakukan kebaikan tanpa perlu merasa baik.
Politik itu harus luwes.
Sementara Yusuf Suharto menyampaikan
” Aswaja kita itu ibarat gelas yang telah terisi tapi belum penuh. Nah, para kader harus mengisi gelas yang telah diisi generasi sebelumnya.
” Undar ini adalah satu-satunya kampus ketika itu yang dilahirkan dari gerakan tarekat. Ini adalah gerakan inovatif progresif seorang mursyid, Pengasuh Pesantren dan Rektor, yaitu pendiri Undar, Kiai Mustain Romly.”
“Beliau dengan falsafah trisula nya itu jadi pijakan kita semua untuk mengembangkan manhaj fikr aswaja.
” mari PMII Jombang, khususnya Undar ikut mengembangkan wawasan keaswajaan ini. Jadi rujukan, membuat modul atau buku aswaja hasil karya inovasi para kader PMII Undar.