Kirab Mewarisi Semangat Ulama untuk Bangsa dan Negara

0
435
Bagikan Sekarang

Situbondo — Semangat para ulama hendaknya tetap terjaga kepada generasi muda NU. Sehingga NU ke depan tetap mempunyai semangat juang yang tinggi, tak pernah susut oleh hantaman gelombang cobaan.

“Salah satu tujuan kirab ini mewarisi semangat para ulama yang telah berjasa pada bangsa dan negara,” kata Isfah Abidal Azis, Kamis (13/10). Hal tersebut disampaikannya ketika bersama Tim Resolusi Jihad NU tengah berada di pesantren yang pernah diasuh KH As’ad Syamsul Arifin, yakni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo.

Dalam pandangan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini, setidaknya ada tiga hal dari sosok Kiai As’ad yang melekat dalam catatan sejarah NU, yaitu soal pendirian NU, Resolusi Jihad dan khittah NU. Menurutnya, Kiai As’ad mempunyai peran yang tidak kecil dari tiga item tersebut. “Kami ingin meneladani semangat beliau dalam tiga hal penting itu,” ujarnya.

Ia berharap semangat para ulama tetap mewaris kepada generasi muda NU. Sehingga NU ke depan tetap mempunyai semangat juang yang tinggi, tak pernah susut oleh hantaman gelombang cobaan. “Salah satu tujuan kirab ini mewarisi semangat para ulama yang telah berjasa pada bangsa dan negara,” urainya.

Pada kesempatan yang sama, KH Afifuddin Muahajir mengingatkan keterkaitan tiga kabupaten dalam sejarah perjalanan NU. Yaitu Situbondo, Bangkalan, dan Jombang. Hal tersebut diungkapkannya mewakili pengasuh, KH Azaim Ibrahimi saat menerima kunjungan Kirab Resolusi Jihad NU.

Menurutnya, keterkaitan sejarah di antara tiga daerah tersebut sangat erat. Bangkalan adalah tempat tinggal Kiai Kholil yang notabene merupakan pemberi restu berdirinya NU. Sedangkan Jombang adalah lokasi rumah KH Hasyim Asy’ari, sang pendiri NU. “Sementara Kiai As’ad Syamsul Arifin (Situbondo) posisinya adalah mediator di antara dua tokoh tersebut,” katanya. (NUo/saiful)

Leave a reply