Usai Pilkada, Kiai Said Ajak Kokohkan Ukhuwah Wathaniyah

0
612
Bagikan Sekarang

Jakarta – Prosesi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada langsung di sejumlah kota dan kabupaten serta propinsi telah rampung digelar, khususnya di DKI Jakarta. Sambil menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah, ada tugas penting yang harus diemban yakni memperkuat persatuan sebagai warga bangsa.

“Hari ini, telah kita saksikan bersama kedewasaan politik dan kualitas demokrasi warga Jakarta,” kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Rabu (19/4).
Baginya, tanggal 22 Rajab atau 19 April, warga Jakarta mampu berpolitik secara sehat, santun, cerdas dan elegan. Pelaksanaan pemungutan suara yang baik ini jangan dinodai. Jangan dikotori. Yang menang jangan jumawa, yang kalah harus menerima dengan lapang dada, lanjutnya dalam pernyataan resmi yang dikirim ke berbagai media.

“Kini saatnya bersatu kembali, saling menumbuhkan sikap santun dan menguatkan persaudaraan antar-sesama, persaudaraan dalam dimensi kebangsaan, ukhuwah wathaniyah,” tandas Kiai Said. Sekali lagi, persaudaraan antar-sesama, persaudaraan dalam dimensi kebangsaan, persaudaraan sesama warga negara Indonesia, ukhuwah wathaniyah, lanjutnya.

Dalam pandangan Kiai Said, gubernur merupakan simbol dari amanah rakyat dan takdir Allah. “Dalam al-Quran sudah sangat jelas, bahwa Allah memberi amanah tiap manusia, sebagai khalifahnya atau khalifah fil-ardh,” katanya sembari menyitir QS, al-Baqarah: ayat 30.
Baginya, ayat tersebut memberikan pesan agar manusia mampu mengelola sebaik-baiknya kebutuhan dan kepentingannya, dengan tujuan kebaikan bersama atau mashlahah ‘ammah. “Untuk itu, kepemimpinan menjadi modal penting dalam melaksanakan amanah Allah, untuk mengelola kekayaan di bumi dengan maksud ibadah guna membantu sesama dan meningkatkan kesejahteraan manusia dan memuliakan harkat martabat kemanusiaan,” jelasnya.

Kemudian Kiai Said mengingatkan sesungguhnya gubernur dan wakil gubernur merupakan orang yang harus dihormati dan didukung bersama. “Sebab, gubernur adalah pemimpin yang telah diberi mandat oleh rakyat,” sergahnya. Pemimpin itu haruslah orang yang adil, yang mampu melaksanakan tugas dengan manajemen dan pengetahuan, serta memiliki kejernihan batin, lanjutnya.

Secara khusus, Kiai Said memberikan catatan terhadap Pilkada DKI yang telah digelar beberapa jam lalu. “Kepada kedua kandidat yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Uno untuk berpikir tenang dan jernih,” katanya. Kemenangan dan kekalahan merupakan bagian dari kompetisi, semoga ada hikmah yang indah, pesannya.

Kendati telah ada perhitungan cepat yang dilakukan lembaga survey, Kiai Said berpesan kepada kedua kandidat untuk tidak tergesa-gesa mengumumkan kemenangan. “Kita menghormati sumbangsih survey dalam kehidupan demokrasi, namun demikian yang dianut sesuai undang-undang adalah perhitungan di KPU,” ungkapnya. Ia mengajak semua bersama-sama mengawal perhitungan resmi. “Meminta kepada seluruh warga Indonesia, untuk mengawal penghitungan suara, baik di tingkat TPS, desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten, hingga ke level provinsi. Tentu dengan proporsi, mekanisme dan bentuk pengawalan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Berikutnya, Kiai Said mengingatkan KPUD DKI diminta bersikap jujur. “Agar menjalankan proses penghitungan suara dengan jujur dan amanah, jujur dalam mengumumkan siapa yang menang, siapa yang kalah dengan data dan validasi yang sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Sedangkan kepada seluruh warga Indonesia, khususnya warga Jakarta, untuk berpikir tenang, dengan niatan menjaga integrasi bangsa, dengan strategi mewujudkan politik kebangsaan dan kerakyatan. “Sudah saatnya kita rukun kembali, menjaga toleransi dan perdamaian. Prinsipnya sesama warga Indonesia perlu merekatkan kembali rasa bersaudara, setanah air, dan sebangsa,” pintanya.
Terkait keberadaan media, Kiai Said juga memberikan catatan. “Meminta kepada seluruh media, baik televisi, website, radio dan media cetak untuk ikut aktif menjaga suasana agar tetap kondusif,” katanya.

Di akhir releasnya, ia berdoa agar dikaruniai pemimpin yang amanah, jujur dan mampu menyejahterakan warga Jakarta dan memuliakan harkat kemanusiaan. “Semoga negeri ini, menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” pungkasnya. (s@if)

Leave a reply