Problematika Bangsa Bisa Diurai dengan Mengaji

0
480
Bagikan Sekarang

Banda Aceh – Gerakan Nusantara Mengaji ditutup Ahad malam, (8 Mei 2016). Kegiatan dilangsungkan di Masjid Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar menghadiri sekaligus menutup kegiatan tersebut.

Dipilihnya Masjid Baiturrahim Ulee Lheue sebagai lokasi khatam al-Quran bukannya tanpa alasan. Menurut Marwan, masjid yang selamat dari musibah tsunami pada 26 Desember 2004 silam mempunyai kewibawaan dan nilai magis.

“Ketika Aceh dilanda tsunami, masjid ini berdiri tegak dan kokoh tidak hancur. Padahal bangun di sekitarnya tidak ada yang tinggal,” kata Marwan di hadapan hadirin.

Masjid Baiturrahim terletak sekitar 100 meter dari bibir Pantai Ulee Lheue. Saat tsunami meluluhlantakkan Aceh, hanya masjid ini yang berdiri kokoh di antara puing-puing sisa bangunan. Tak ada bangunan lain yang tersisa di sana.

“Saya sangat-sangat yakin jika masjid ini sering dibacakan al-Quran dan didirikan shalat berjamaah. Hari ini kita dipertemukan di masjid ini yang menurut saya penuh magis dan kewibaan,” jelasnya.

Malam itu ribuan muslim dan muslimah datang ke masjid ini untuk mengikuti prosesi penutupan kegiatan Nusantara Mengaji. Mereka mengenakan pakaian serba putih. Sebuah panggung ukuran besar didirikan di depan halaman masjid.

Khatam al-Quran dimulai dengan membaca surah at-Takasur yang dilantunkan oleh sejumlah hafiz cilik. Mereka membaca satu per satu surah hingga tamat secara bergiliran. Sejumlah hafiz cilik ini duduk di sebuah tempat yang sudah disediakan.

Marwan mengatakan, gerakan Nusantara Mengaji yang berlangsung selama dua hari yaitu 7 hingga 8 Mei di seluruh Indonesia tidak ada kaitan dengan politik. Gerakan ini murni untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengaji.

“Ini murni kegiatan keagamaan. Tidak ada kaitan dengan politik,” kata Marwan.

Menurutnya, gerakan ini digelar bertujuan agar semua problematika yang ada pada bangsa ini terselesaikan melalui mengaji.

“Gerakan ini terus kita kumandangkan di seluruh Indonesia. Setelah kegiatan ini ditutup, masyarakat kita harapkan tetap mengaji setiap hari,” jelasnya. (dtk/saiful)

Leave a reply