
Surabaya — Pagi ini, ribuan santri menggelar upacara memperingati Hari Santri 2016 di lapangan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (22/10).
KH M Hasan Mutawakkil Alallah selaku Ketua PWNU Jatim yang bertindak selaku inspektur upacara Hari Santri membacakan amanah PBNU yang menegaskan peran kaum santri dalam perjuangan melawan penjajah untuk merebut NKRI.
“Melalui Resolusi Jihad yang diserukan KH Hasyim Asy’ari saat itu, kaum santri memiliki kontribusi penting dalam pertempuran 10 Nopember di Surabaya,” katanya.
Tantangan kaum santri di era saat ini, lanjut Kiai Mutawakkil, juga jihad.
“Namun, jihad melawan radikalisme dan terorisme yang mengancam kedaulatan negara, jihad melawan kemiskinan dan kebodohan untuk kesejahteraan rakyat dan jihad melawan narkoba yang merupakan musuh dan penyakit serius bagi bangsa,” ungkapnya.
Pada upacara ini, sebagian besar petugas dan peserta upacara mengenakan sarung sebagai atribut santri, dari inspektur upacara, tamu undangan, hingga pembaca teks ikrar santri dan teks Resolusi Jihad.
Selain mengenakan sarung, mereka juga mengenakan baju serba putih dan berkopiah. Hanya komandan upacara yang mengenakan atribut Banser.
Upacara diikuti ribuan santri dari berbagai institusi pendidikan Islam di Surabaya dan sekitarnya, seperti Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, dan Pasuruan. (Kp/saiful)