
Jombang – Seperti bulan Ramadhan sebelumnya, Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng atau LSPT Jombang memberikan bingkisan kepada fakir miskin dan anak yatim, serta warga kurang mampu di sekitar pesantren. Tahun ini kurang lebih 1500 paket sembako yang disalurkan.
Menjelang shalat Ashar, satu demi satu para janda, duda, anak yatim piatu, pengurus Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) serta warga miskin memenuhi Masjid Ulul Albab Tebuireng. Mereka diundang LSPT untuk menerima paket sembilan bahan pokok atau sembako, uang tunai, serta menu buka puasa.
“Tahun ini kami memberikan sekitar 1500 paket sembako kepada warga kurang mampu di sekitar Pesantren Tebuireng,” kata Khoirur Rozaq, Direktur LSPT kepada media ini, Sabtu (25/6/2016) petang. Para warga tersebut termasuk dua ratus penerima bantuan uang tunai yang diberikan lembaga ini secara rutin setiap bulan.
Kegiatan yang dikemas dalam acara Tebar Hikmah Ramadhan 1437 Hijriyah tersebut didahului dengan shalat Ashar berjamaah, sambutan dari pihak LSPT dan Pengasuh Pesantren Tebuireng, serta dipungkasi buka puasa dan pemberian bingkisan.
“Dengan memberikan bingkisan serta buka puasa bersama ini kita berharap semakin banyak kaum muslimin kurang mampu yang merasakan kebahagiaan saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri,” kata KH Abdul Hakim Mahfudh. Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng ini juga berharap agar untuk tahun berikutnya, kian banyak warga yang bisa diikutsertakan.
Bagi Gus Kikin, sapaan akrabnya, keberadaan lembaga sosial seperti LSPT adalah lintas teritorial. “Para pengurus dapat menggali pendanaan dari donatur tidak hanya di kawasan Jombang, bahkan ke sejumlah kota di Tanah Air,” katanya. Karena itu kata kunci yang harus dipegang para pengurus LSPT adalah menjaga kepercayaan donatur, lanjutnya.
Sebelum buka puasa, para hadirin mendapat mauidhah hasanah dari KH Fahmi Amrullah. Dalam paparan Gus Fahmi, kaum muslimin yang taat menjalankan ibadah shalat saja bisa celaka lantaran tidak memiliki kepedulian kepada fakir miskin, anak yatim dan orang lemah di sekitarnya.
“Bahkan mereka yang tidak memiliki kepedulian ini dianggap sebagai pendusta agama,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng ini sembari menyitir surat al-Ma’un. Kisah seorang Yahudi Majusi juga diceritakan Gus Fahmi yang akhirnya memperoleh istana surga lantaran memiliki perhatian kepada janda dan anak yatim.
Pemberian bingkisan kepada ribuan fakir miskin, anak yatim dan warga kurang mampu tersebut memang rutin dilakukan LSPT. “Dari tahun ke tahun, jumlah bingkisan semakin banyak dan dikemas dengan kegiatan seperti ini,” kata Slamet Santoso, salah seorang panitia. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan para donatur yang berkenan menyisihkan penghasilannya kepada LSPT. (saiful)