
Jember – Dengan difasilitasi Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama atau LPTNU Jawa Timur, seluruh rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah Kemeristedikti dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah Kemenag se-Jawa Timur dihadirkan. Mereka diundang dalam seminar, workshop penjaminan mutu dan Rapat Kerja Wilayah atau Rakerwil perguruan tinggi NU se-Jatim. Kegiatan berlangsung 19 hingga 21/1 di Green Hill Hotel & Convention Center, Jember.
Ketua LPTNU Jatim, Babun Suharto menjelaskan, kegiatan mengundang para rektor PTN dan PTKIN dalam rangka meminta masukan serta menjalin komunikasi dan kemitraan untuk mendukung keberadaan kampus swasta, khususnya yang dikelola NU.
“Karena segmen pasar antara PTN dan PTS berbeda. Oleh karenanya semangat kolaborasi dan kerjasama ini yang dipentingkan, apalagi Jatim mayoritas nahdliyin,” kata Babun melalui surat yang diterima media ini, Kamis (18/1). Menurutnya, sudah banyak PTNU berkembang dan merata di setiap kabupaten dan kota.
Lebih jauh, guru besar ilmu manajemen di jurusan syariah dan ekonomi Islam IAIN Jember tersebut. mengemukakan pada hari pertama, kegiatan diisi seminar oleh rektor PTN serta PTKIN.
“Pada hari kedua diisi workshop penjaminan mutu menghadapi sistem akreditasi online,” tandas Rektor IAIN Jember tersebut. Dan kegiatan ini dihadiri para rektor, ketua, maupun pimpinan lembaga penjaminan mutu PTNU se-Jawa Timur.
Sedikitnya sudah 80 kampus menyatakan hadir. Sejumlah narasumber yang mengisi materi adalah asesor BAN PT, Asaril Muhajir, Miftah Arifin dan M. Fatchurrozi.
Kegiatan bertujuan memastikan agar ke depan, PTNU baik prodi maupun institusinya tidak lagi mendapat akreditasi C. “Oleh karenanya, LPTNU Jatim terus mengawal berjalannya penjaminan mutu internal masing masing kampus agar tercipta budaya mutu atau quality culture,” ujarnya
Menurut laporan ketua panitia, Nurul Azizah, sejumlah rektor yang siap hadir adalah dari Unesa, UTM, UINSA, UIN Maliki Malang, IAIN Tulungagung, IAIN Ponorogo dan IAIN Jember.
“Sedangkan yang diwakilkan adalah UPN, Unair serta ITS,” kata Nurul. Untuk kampus yang berhalangan hadir yakni UB dan UM lantaran pihak rektor sedang berada di luar negeri. Nurul juga menandaskan sejauh ini yang belum memberikan keterangan adalah Unej Jember. “Kami sudah menyampaikan undangan secara langsung,” paparnya.
Acara ini sedianya mengundang Ketua Pengurus Pusat LPTNU Mohammad Nasir yang juga Menristek RI. “Karena satu lain hal, Pak Menteri mendelegasikan ke jajaran Wakil Ketua PP LPTNU,” tandas Nurul. Ia juga memastikan mengundang Ketua PWNU Jawa Timur KH. M Hasan Mutawakil Alallah untuk membuka acara.
Menurut ketua pengarah, Yusuf Amrozi, pada hari terakhir diisi Rakerwil LPTNU yang dibagi dua komisi yakni penguatan kelembagaan, serta penguatan sumberdaya.
“Pada komisi kelembagaan akan mendorong terbentuknya paguyuban asesor NU,” katanya. Mereka adalah para dosen yang menjadi asesor BAN PT yang nantinya peduli dan mendampingi berjalannya sistem penjaminan mutu internal atau SPMI di lingkungan kampus NU, lanjutnya.
Sedangkan pada komisi sumberdaya, selain mendorong program jenjang karir dosen baik melalui penelitian dan publikasi, juga mengusulkan program PKPNU (Pelatihan Kader Penggerak NU) bagi dosen PTNU. “Fenomena di mana NU ditekan berbagai ideologi, mendorong kami agar sumber daya dosen memiliki peran sebagai benteng sekaligus kader dakwah NU pada masyarakat di era cyber ini,” pungkasnya. (s@if)