KH Marzuki Mustamar Hadiri Pembukaan Densus 26

0
706
Bagikan Sekarang

Sumenep – Prihatin dengan kian merebaknya sejumlah paham yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), membuat sejumlah kalangan mendirikan Pendidikan Khusus Dai Ahlussunnah wal Jamaah 1926 atau Densus 26. Ini merupakan wadah kaum santri dalam menangkis sejumlah paham baru.

“Densus 26 ini lahir untuk memperjuangkan Islam yang benar-benar rahmatan lilalamin,” kata Nur Faizin, Sabtu (22/4). Dalam penjelasannya, rahmat tidak hanya mengupayakan masyarakat yang sejahtera, tapi juga yang harmonis tanpa konflik, lanjut Koordinator Densus 26 Korwil Madura Raya tersebut.

Menurutnya, keberadaan Densus 26 berupaya menjaga dan merawat Islam ala Nusantara yang sudah turun temurun dan menjadi bukti persandingan atau harmoni Islam dan negara.

Diharapkan dengan terbentuknya Densus 26, dapat tercipta kondisi masyarakat yang terbebas dari gerakan fundamentalis, anarkhis, dan radikalis dengan menggunakan kedok agama Islam. Apalagi sampai mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lanjutnya.

Lebih lanjut, Nur Faizin menyampaikan Densus 26 Korwil Madura hendak terlibat bersama NU dan nahdliyin untuk menguatkan amaliah dan nilai Ahlussunnah wal Jamaah yang selama ini menjadi landasan berpikir dan berpijak masyarakat Madura yang mayoritas NU.
“Melalui Rumah Densus 26 diharapkan akan tumbuh, terjaga, berkembang nalar dan praktik beragama Islam Ahlussunnah wal Jamaah, “ katanya.

Rumah Densus 26 Korwil Madura diluncurkan siang tadi bertempat di jalan Trunojoyo Gg. XII No. 2 B Kolor Sumenep. Peresmian dihadiri sejumlah tokoh ulama Sumenep dan imam besar Densus 26, KH Marzuki Mustamar. (MM/s@if)

Leave a reply