
????????????????????????????????????
Situbondo — Perjuangan ulama terdahulu sudah terbukti nyata manfaatnya bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia hingga saat ini dan masa yang akan datang. Resolusi Jihad adalah bagian dari bukti sejarah betapa cintanya para ulama terhadap NKRI. Karenanya, Hari Santri adalah momen membangkitkan kembali semangat perjuangan (ruhul jihad).
Begitu yang disampaikan Pembina Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Situbondo, Habib Husein Bin Syekh Abu Bakar. Hal tersebut disampaikannya dalam persiapan hari santri dan Diklatsar Banser di Dalem Selatan Pondok Pesantren Sumber Bunga Seletreng, Situbondo, Jumat, (13/10) seperti disampaikan TimesIndonesia.
Menurut menantu almarhum KH Ahmad Sufyan Miftahul Arifin, menanamkan ruhul jihad harus dimulai dengan meluruskan niat (tajdidun niat) untuk melestarikan dan meneruskan perjuangan para ulama.
“Niatkan untuk perjuangan, dengan niat nanti akan tumbuh semangat berjuang untuk meneruskan perjuangan para ulama’ sehingga semangat mereka teralirkan ke dalam jiwa kita,” tuturnya.
Habib yang juga salah satu keluarga pengasuh Pondok Pesantren Sumber Bunga Seletreng ini menjelaskan, perjuangan yang dilakukan oleh generasi sekarang belum seberapa dan masih kecil dibanding perjuangan yang dipersembahkan para ulama dan syuhada terdahulu demi mempertahankan NKRI, mereka rela mengorbankan Harta bahkan jiwa dan raganya.
“Penting sekali, jika hari santri dijadikan momentum untuk menggelorakan semangat perjuangan (Ruhul Jihad) dan semangat kebangsaan (Ruhul Wathoniyah) demi menjaga keutuhan NKRI,” ucapnya. (s@if)