Gus Ipul: Pemuda Harus Cinta Tanah Air, Terampil dan Disiplin

0
531
Bagikan Sekarang

Surabaya — Ada tiga langkah kunci yang bisa dilakukan oleh pemuda Indonesia untuk meraih kesuksesan, yakni harus cinta Tanah Air, punya keterampilan dan disiplin. Apabila ketiganya dimiliki, niscaya tak hanya kesuksesan yang diraih, tapi juga mampu membanggakan bangsa dan megara.

Hal ini disampaikan Saifullah Yusuf sebagai refleksi atas peringatan hari Sumpah Pemuda. Baginya, cinta Tanah Air menjadi dasar dan landasan dalam mendorong para pemuda untuk berprestasi. Pemuda bisa belajar dan mencontoh para pemimpin zaman dahulu.

“Para pemuda bisa mencontoh pemuda-pemuda zaman dahulu. Mereka cinta Tanah Air dan juga punya kemampuan. Bung Karno dan Bung Hatta adalah tokoh pemuda zaman dahulu yang pintar, cerdas dan cinta Tanah Air. Sekolahnya di luar negeri tapi tidak kehilangan jati diri,” jelas Ketua PBNU ini, Jumat (28/10).

Tidak cerdas dan pintar saja, kata Gus Ipul, pemuda juga harus terampil di bidangnya untuk berkompetitif dalam kehidupannya. Keterampilan akan menjadi pintu sukses pemuda mengarungi dunia.

Selain itu pemuda harus disiplin, karena orang bisa sukses karena disiplin. Success story, para tokoh zaman dahulu harus dijadikan inspirasi. Mereka hidup dengan kedisiplinan tinggi, bahkan dalam situasi yang serba terbatas.

Kata Wakil Gubernur Jatim ini, kaum muda memiliki modal yang baik dari segi lingkungan dan kemajuan teknologi. Para pemuda harus mampu memanfaatkannya dengan baik.

“Kita memang punya keunggulan komparatif, yakni Tanah Air yang luar biasa. Tapi keunggulan ini tak cukup, jadi dibutuhkan pula keunggulan kompetitif, di mana kita punya kemampuan, kompetisi dan kompetensi tidak ada orang bisa sukses tanpa ada kesungguhan dan kerja keras,” ujarnya.

Gus Ipul menyampaikan pemuda sesuai undang-undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan berada di range usia antara 16-30 tahun. Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa pemuda Indonesia berjumlah 61,8 juta orang atau 24,5 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang.

Secara kuantitas angka 24,5 persen cukuplah besar, ditambah lagi Indonesia akan menikmati suatu era langka yang disebut dengan bonus demografi antara tahun 2020 sampai 2035. Saat itu, jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa, yaitu 64 persen dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa.

Bonus demografi akan menjadi peluang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi. (Mdk/saiful)

Leave a reply