Surabaya – Seperti Ramadan sebelumnya, tahun ini di parkir utara PWNU Jatim dilangsungkan bazar. Wakil Gubernur Jatim berkenan membuka kegiatan yang diselenggarakan Lembaga Perekonomian NU Jatim tersebut.
Saat didaulat memberikan sambutan, H Saifullah Yusuf berharap agar umat Islam menjaga keseimbangan hidup antara kepentingan duniawi dan ukhrawi. “Dunia mari kita urus, demikian juga akhirat,” kata Gus Ipul, Jumat (17 Juni 2016) petang.
Baginya Bazar Ramadhan 2016 ini adalah sebagai manivestasi dalam menjaga keseimbangan hidup tersebut. Jangan sampai salah satunya, mengalahkan yang lain, lanjut Ketua PBNU ini.
Gus Ipul juga mengingatkan bahwa dengan membuka bazar, pada saat yang sama juga memikirkan kepentingan orang lain. “Ibadah yang berdampak sosial, lebih utama dari ibadah sendiri,” katanya sembari menyitir pendapat Prof Dr KH (alm) Mustafa Ali Ya’kub.
“Allah tidak memerintahkan secara berulang-ulang untuk berhaji dan umrah,” pesannya. Tapi yang lebih disarankan adalah ibadah yang berdampak sosial, lanjutnya.
Di hadapan Ketua PW LPNU Jatim, H Arif Afandi, Gus Ipul memimpikan bahwa kegiatan duniawiah tidak melupakan ibadah. “Kalau bisa kita meniru di Makaah atau Madinah,” katanya. Di dua kota tersebut, saat adzan dikumandangkan, maka semua bergegas untuk melaksanakan ibadah shalat.
Bazar Ramadhan 2016 ini juga sebagai bagian dari semarak hari lahir ke-93 NU. Kegiatan yang diikuti ratusan pedagang multi produk tersebut akan berlangsung sejak 17 Juni hingga 2 Juli mendatang. (saiful)
