Berziarah ke Makam Mustasyar Pertama Nahdlatul Ulama
Banyuwangi — Saat berkunjung ke Gresik dan hendak berziarah ke makam para pelopor berdirinya Nahdlatul Ulama kebanyakan hanya berkunjung ke makam KH. Faqih Maskumambang di Sedayu, Gresik. Padahal, di kota ini, ada sejumlah makam lain yang tak kalah pentingnya untuk diziarahinya. Salah satunya adalah makam KH. Zubair bin Abdul Qudus Gresik. Beliau adalah mustasyar pertama Nahdlatul Ulama. Mbah Zubair, begitu namanya biasa disebut, dimakamkan di tengah kompleks pemakam umum muslim Tlogopojok. Di komplek makam berbukit itu, ada bangunan beratap genting berukuran sekitar 5×5 m. Di bawah cungkup tanpa dinding itu bersemayam jasad Mbah Zubair. Di pondok ini pula makam tokoh NU yang lain, KH. Abdullah Faqih Gresik dan KH. Umar Burhan, juga dimakamkan.Jika hendak ke sini dengan mengendarai mobil, maka harus diparkir di pinggir jalan raya Gubernur Suryo. Tepatnya di dekat Gang XI. Lalu, kita berjalan kaki sejauh 300 meter menyusuri jalan berpaving tersebut. Sesampainya di makam, kita belok kanan menyusuri jalan yang membelah makan dan pemukiman penduduk. Sekira seratus meter akan terlihat bangunan sebagaimana yang saya maksud di atas.Mbah Zubair ini merupakan ulama yang terkemuka. Ia berjejaring luas dengan para kiai di Jawa maupun yang ada di Timur Tengah. Hal ini setidaknya terungkap dalam kitab Al-Ajwibah Al-Makkiyah. Kitab yang dikarang oleh Mufti Haramain, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Siraj (w. 1949), pada 1340 H atau 1922 M itu, merupakan jawaban atas pertanyaan kiriman dari Mbah Zubair ini.Tak ayal, saat Mbah Zubair wafat, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi warga Nahdlatul Ulama. Hal ini setidaknya terlihat dalam pengumuman khusus yang dimuat oleh Swara Nahdlatoel Oelama No. 10, Tahun Pertama (Syawal 1346 H).
Kepergiannya ibarat padamnya lampu yang selama ini terang sekali sinarnya (metha’ sesunarinipun) sehingga bisa menyinari alam (hanyumbrahi alam).ڤانجنڠان ايڤون كياهي العالم العلامة هيڠكڠ دادوس ديلاهيفون اهلي ڬرشئ سدايا اڠ ناليكا دينتن احد تڠڬال كافيين ٣ شوال تاهون ١٣٤٦ هجرية هانيلار دنيا هامبوجڠ رحمة الله. مڠڬاه عمور كيراڠ لاڠكوڠ ٧٥ تاهون[Panjenanganipun Kiai Zubair al-alim al-alamah hing kang dados dilahipun ahli Gresik sedaya, nalikane dinten Ahad tanggal kaping 3 Syawal tahun 1346 Hijriyah hanilar dunya hambujang rahmatullah. Munggah umur kilang langkung 75 tahun.]Pada saat itu, ada tiga ulama besar NU yang wafat nyaris bersamaan. Selain Mbah Zubair (3 Syawal), juga ada KH. Mas Nawawi Sidogiri (12 Syawal). Kemudian disusul oleh KH. Ihsan Jampes, Kediri (13 Syawal). Wafatnya tiga ulama terkemuka di waktu yang nyaris bersamaan itu, benar-benar membuat kaget Nahdlatul Ulama.Sesampainya di makam, saya bertahlil. Berkirim doa untuk para almarhum agar senantiasa mendapat Rahmat dari Allah dan diampuni segala khilafnya seraya dalam hati kecil kami titip doa kepada Allah SWT: semoga kami mendapatkan keluberan ilmu dan barakah sebagaimana para ulama yang terbaring jasadnya di makam ini.
Ayung N