
Surabaya – Rasa penasaran terhadap sosok Afi Nihaya Faradisa mengundang banyak kalangan hadir pada diskusi Cangkir9 yang digelar di PWNU Jatim, Jumat (9/6) malam. Penampilan pelajar asal Banyuwangi yang status Facebooknya diikuti lebih dari 500 ribu orang tersebut, benar-benar memukau ratusan hadirin yang datang.
“Menulis perdamaian dan keragaman adalah kegemaran saya sejak dulu,” kata Afi, sapaan akrabnya di panggung utama Cangkir9. Tulisannya mulai dipublikasikan lewat Facebook sejak tahun 2014 dengan akun nama asli yakni Asa Firda Inayah, serta 2016 berubah menjadi Afi Nihaya Faradisa.
Dalam pengakuan Afi, sapaan akrabnya, bahwa apa yang dituliskan selama ini sebagai respon terhadap kehidupan hariannya. “Dan kita harus berani menyuarakan gagasan, walau dengan risiko dibully, diancam dan sejenisnya,” kata alumnus SMAN 1 Gambiran Banyuwangi tersebut.
Putri pasangan Imam Wahyudi dan Sumartin ini mengemukakan bahwa usai menulis di akun FB-nya, berbagai tanggapan yang pro dan kontra selalu mengiringi. “Ada yang berkomentar bahwa saya bukan seorang muslimah, disuruh melepas jilbab dan sejenisnya,” ungkapnya.
Namun berbagai tanggapan miring tersebut tidak dihiraukannya. “Saya tidak takut,” katanya disambut tepuk tangan hadirin. Karena menurutnya, Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kuasa, sehingga berbagai ancaman tersebut tidak perlu menyurutkan komitmennya. Bahkan Afi yakin, mereka yang “berisik” tersebut secara jumlah adalah minoritas, lanjutnya.
Keberanian Afi ini mendapat apresiasi dari pengunjung, termasuk Ibu Yanti yang beragama Kristen. Apa yang disebarkan Afi lewat status di akun FB-nya sebagai tindakan penuh risiko. “Saya saja yang berusia empat kali lipat, belum tentu seberani dia,” sergahnya.
Di akhir paparannya, Afi yang tampil bersama KH Robikin Emhas dari PBNU mengingatkan hadirin untuk terus menyuarakan keragaman dan toleransi. Secara khusus, ia mengingatkan kalangan yang kontra dan kerap menebar kebencian di media sosial untuk segera menyudahi kegemaran tersebut. “Jangan meludahi sumur yang kita timba dan minum airnya,” pungkasnya. (s@if)