Dalami Makna Hari Santri, PWNU Jatim Imbau Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

0
781
Bagikan Sekarang

SURABAYA — Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengingatkan semua pihak untuk memaknai kembali keberanian berjuang para kiai dan santri melawan musuh negara dalam peristiwa pertempuran 10 November 2020 di Surabaya. Perang rakyat itu didahului fatwa Jihad Rois Akbar NU dan dikukuhkan melalui resolusi Jihad, NU 22 Oktober 1945. Pemerintah melalui Keputusan Presiden No 22/2015 menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri untuk mengenang dan melanjutkan spirit perjuangan kaum santri bagi bangsa dan negara.

“Semua kepengurusan dalam menperingati Hari Santri tak boleh melepaskan diri dari momen Resolusi Jihad sebagai bukti sejarah betapa besar peran dan kontribusi para kiai, santri dan pesantren bagi negeri ini,” tegas KH Anwar Iskandar, Wakil Rois Syuriyah PWNU Jatim.

Namun karena di suasana pandemi Covid-19 PWNU Jatim. mengingatkan kepengurusan PCNU, MWC hingga ranting dan anak ranting untuk mempertimbangkan protokol kesehatan sebagaimana diserukan pemerintah.

PWNU Jatim sendiri telah menyiapkan agenda peringatan hari santri yang puncak acaranya akan dihelat di Auditorium PWNU Jatim dengan standar protokol kesehatan yang ketat. Sebelumnya digelar beberapa rangkaian acara mulai apel virtual, webinar satgas Covid-19 pesantren, istighotsah santri, video competion, hingga penulisan buku sejarah perjuangam santri. Dua wakil sekretaris PWNU Jatim, HA Hakim Jayli dam Mujib Syadizili ditunjuk sebagai ketua dan sekretaris panitia. dilansir dari Jurnal9.tv

Leave a reply